GridPop.ID - Aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua meninggalkan duka mendalam bagi negeri ini.
Beberapa orang tenaga kesehatan dan dokter menjadi korban dalam kejadian penyerangan tersebut.
Seperti yang diketahui telah terjadi penyerangan yang dilakukan oleh KKB Papua di bawah pimpinan oleh Lamek Tapo menyerang dan melakukan pembakaran di Distrik Kiwirok, Senin (13/9/2021) pagi.
Dikutip dari Kompas.com, serangan ini terjadi aksi baku tembak, KKB juga merusak fasilitas umum seperti SD di Kiwirok, Puskesmas, Kantor Kas Bank Papua, pasar dan rumah warga.
Seorang personel Pos Pamtas Yonif 403/WP, Prada Ansar mengalami luka tembak pada lengan kanan. Dua butir amunisi menembus tulangnya.
Selain itu, total 4 tenaga kesehatan puskesmas terluka dan seorang lainnya tewas akibat serangan KKB di Kiwirok.
lima tenaga kesehatan ini meliputi empat tenaga para paramedis dan seorang dokter.
Setelah beberapa hari, korban pun ditemukan.
Seorang tenaga kesehatan Marselinus Ola Attanila yang menjadi korban selamat menceritakan kembali kekejaman KKB terhadap rekan-rekannya yang ia saksikan secara langsung.
Diberitakan Kompas.com, Ola mengatakan hari penyerangan itu menjadi hari yang sangat mengerikan baginya. Ia bahkan harus kehilangan rekannya, Suster G yang tewas usai disiksa KKB.
Ola berhasil selamat karena dirinya bersembunyi di akar pepohonan.
"Saya tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon," tutur Ola di Jayapura, Jumat (17/9/2021).
Ola menuturkan, peristiwa itu bermula ketika KKB mendatangi Puskesmas Kiwirok sebagai lokasi pertama penyerangan mereka.
"Puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas. Mereka memecahkan kaca, mulai menyiram bensin, dan membakar Puskesmas. Jadi Puskesmas yang dibakar pertama kemudian bangunan lainnya," Ola mengisahkan kembali awal kejadian memilukan itu.
Mereka membakar habis setiap sisi gedung, sehingga mereka tak memiliki tempat persembunyian lagi. Akhirnya Ola dan rekannya keluar.
"Saat itu kami berempat bersembunyi di kamar mandi, namun karena mereka mulai membakar, kami pun keluar tapi mereka ternyata telah menunggu di depan barak dengan senjata lengkap dan panah," ungkap Ola.
Ketika itu, para nakes bak tak lagi memiliki pilihan. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan diri adalah lompat ke dalam jurang.
Ola melompat lebih dulu disusul tiga rekannya.
"Saya tersangkut di akat pohon, ada juga yang tersangkut di semak-semak," kenang Ola.
Ia mencari cara untuk bersembunyi dan akhirnya memilih bbersembunyi di antara tebing dan akar pohon.
Bak tak puas melihat sasarannya jatuh ke jurang, para KKB pun ikut turun ke bawah.
Dari tempat persembunyiannya Ola melihat rekan-rekannya disiksa. Salah Satunya Tewas KKB, kata Ola, melakukan tindakan tak manusiawi pada tiga temannya di tengah jurang.
"Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam. Membuat ketiga suster ini tak berdaya dan pingsan," ujar Ola pilu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar