Saat beriringan, petugas melihat gelagat pria itu mencurigakan.
Petugas kemudian memberhentikan dan menanyakan identitas pelaku.
"Saat ditanya petugas, pelaku menjawab dengan nada keras, 'ngapain ditanya-tanya kita sama-sama tentara'," cerita Nurhadi.
Lalu, sambung Nurhadi, petugas bertanya kepada pelaku dari satuan mana, namun jawaban pelaku berubah-ubah.
Begitu juga ketika ditanya nomor registrasi pusat (NRP), pelaku menjawab dengan ragu dan tidak mengetahui NRP.
"Petugas juga melihat brevet yang digunakan pelaku salah tempat penggunaan."
"Selanjutnya, pelaku dibawa ke Pos POM TNI AD di Bagansiapiapi," kata Nurhadi.
Ia mengatakan, TNI gadungan itu diamankan dengan barang bukti 1 pasang baju dinas TNI AD, 1 unit HT radio, 1 buah jam tangan warna hijau, dan 1 kartu tanda anggota TNI AD dengan pangkat Serma/Raider dan jabatannya sebagai Badan Intelijen Negara/Sekodam.
Source | : | Kompas.com,Tribun Manado |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar