“Jika dua dosis vaksin mencegah penyakit parah, maka tidak masuk akal bagi masyarakat umum untuk menerima dosis ketiga,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Dr. Abdullah Assiri, dikutip dari Serambinews.
Assiri, yang juga konsultan penyakit menular, menambahkan:
“Pada tahap cakupan vaksinasi yang sangat baik ini, kita perlu mempertimbangkan kembali alasan dan metode pengujian laboratorium untuk Covid-19.
"Kemudian, menilai pandemi hanya dari perspektif beban penyakit. pada masyarakat.”
Komentar itu muncul setelah berita tentang usulan suntikan booster vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech untuk masyarakat umum.
Suntikan ketiga untuk orang berusia 65 tahun ke atas dan kelompok rentan lainnya.
Sementara itu, pakar penyakit menular, Ahmed Al-Hakawi, mengatakan percepatan permintaan dosis ketiga untuk semua orang tidak didukung oleh penelitian.
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar