GridPop.ID - Seorang gadis berusia 18 tahun meninggal dunia gara-gara memakai pasta gigi.
Gegara keteledoran gadis ini yang akhirnya harus kehilangan nyawanya sendiri.
Saat ingin menggunakan pasta gigi ternyata ia salah mengambilnya, yang diambil bukan pasta gigi yang sesungguhnya.
Apsana Khan gadis asal India ini tak memeriksa pasta gigi sebelum menggunakannya.
Melansir dari India Times via Tribunnewsmaker.com, gadis berusia 18 tahun ini meregang nyawa setelah kesalahannya menggunakan pasta gigi.
Kejadian berawal ketika gadis bernama Apsana Khan ini bangun tidur sekitar pukul 10 pagi pada 3 September 2021 lalu.
Baru saja terbangun, Apsana Khan beranjak ke kamar mandi dalam kondisi masih mengantuk.
Tiba di kamar mandi, ia pun langsung bergegas menggosok giginya.
Apsana Khan mengambil sikat dan pasta gigi di kamar mandi dan segera mengoleskan pasta gigi yang diambilnya.
Baca Juga: Usai Sikat Gigi, Gadis 11 Tahun Ini Lemas hingga Meregang Nyawa, Fakta Dibaliknya Bikin Nangis
Setelah menyikat gigi, Apsana merasa ada yang berbeda lantaran rasa dan aroma pasta gigi terasa aneh.
Apsana Khan kemudan memuntahkannya dan berkumur.
Ternyata Apsana Khan salah mengambil pasta gigi, yang diambilnya adalah krim racun tikus.
Kebetulan, krim racun tikus memang diletakkan di dekat pasta gigi.
Kemduian, seorang petugas kepolisian menyampaikan keterangan terkait kematian Apsana Khan.
"Dia mengetahui bahwa krim racun tikus disimpan di dekat pasta gigi, jadi dia tidak sengaja menggunakannya untuk menyikat gigi," ujar seorang petugas kepolisian.
Keadaannya bahkan semakin memburuk dan Apsana Khan mulai merasa pusing.
Namun gadis berusia 18 tahun ini masih merahasiakan apa yang terjadi dari orangtuanya.
Ia enggan menceritakan ke orangtuanya karena takut dimarahi.
Sang ibu kemudian menyadari ada yang salah dengan putrinya.
Ia mencoba mengajak Apsana Khan berbicara dan memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi.
Apsana Khan kemudian mengaku kepada sang ibu kalau ia salah menggunakan pasta gigi dan malah memakai krim racun tikus.
Kaget mendengar pengakuan Apsana, sang ibu langsung membawanya ke rumah sakit.
Apsana mendapat perawatan hingga harus pindah ke tiga rumah sakit.
Namun ternyata kondisinya tak kunjung membaik.
Apsana Khan akhirnya meninggal dunia pada 12 September 2021 lalu.
Dalam laporannya, dokter menuliskan kalau Apsana Khan meninggal karena keracunan.
Pihak kepolisian pun sudah mengirimkan sampel untuk diteliti oleh tim forensik.
"Para dokter dalam laporan itu menyebutkan bahwa dia meninggal karena keracunan. Kami telah mengumpulkan sampel dan dikirim ke forensik," kata seorang inspektur polisi Avdhoot Ingole.
Kendati demikian, disimpulkan kalau Apsana Khan meregang nyawa gara-gara salah mengoleskan pasta gigi dengan krim racun tikus.
Dalam kasus yang hampir serupa, dilansir dari GridPop.ID sebelumnya seorang gadis bernama Denise mengalami reaksi alergi yang cepat saat menyikat gigi.
Denise ternyata mengidap alergi protein hewani yang terdapat dalam susu, dan sejak usia satu tahun keluarganya selalu berhati-hati dalam memilih produk apa pun.
Akan tetapi selama beberapa tahun terakhir, Denise dapat terhindar dari reaksi alergi yang berbahaya, sehingga membuat keluarganya lengah.
Pada 4 April, Denise dibawa orangtuanya ke dokter gigi dan diberi resep untuk jenis pasta gigi baru.
"Selama bertahun-tahun kami selalu membaca label pada pasta gigi untuk mengetahui bahan-bahan di dalamnya, dan kami tidak pernah menemukan ada susu di situ," ujar Monique Altamirano, ibunda Denise, kepada Allergic Living.
"Karena itu kali ini saya tidak berpikir untuk membaca label bahan-bahan dalam pasta gigi itu. Dia juga tampak sangat bersemangat dengan pasta gigi barunya," tambahnya.
Namun pada malam harinya, saat Denise mencoba pasta gigi barunya, mendadak bibirnya membiru.
"Dia berkata sepertinya dia mendapat reaksi alergi dari pasta giginya, dan saat itu bibirnya sudah membiru," tutur Monique.
"Saya langsung membawanya ke kamar dan menyuruh putri saya yang lain untuk menelepon 911. Saya juga memberi Denise suntikan antialergi dan obat asma," ujarnya lagi.
Tak lama kemudian ambulans dan petugas medis datang. Denise pun segera dibawa ke rumah sakit.
Denise sempat dirawat selama dua hari di rumah sakit, akan tetapi nyawanya tidak tertolong.
Gadis kecil itu dinyatakan meninggal pada 6 April lalu.
Atas kematian putrinya, Monique merasa sebagai orangtua telah gagal karena meremehkan kondisi alergi yang diderita Denise.
"Selalu baca segala hal. Jangan menjadi terlalu terbiasa dan terlalu nyaman hanya karena Anda bisa melalui beberapa tahun tanpa gejala serius," kata Monique mengingatkan pada keluarga penderita alergi lainnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | GridPop.ID,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar