"Sementara niat operator kamera dan editor mungkin bukan untuk menseksualisasikan seorang atlet dan sebaliknya untuk fokus pada cap tangan berkapur yang menarik secara visual,"
"dalam konteks seksualisasi wanita sepanjang sejarah olahraga, itu sangat tidak pantas."
Dia mendukung seruan membuat kebijakan fotografi dan pembuatan film yang kuat agar diterapkan dalam panjat tebing seperti halnya di banyak olahraga lainnya.
"Sebagai seorang atlet, kepercayaan diri merupakan faktor besar dalam kompetisi," imbuh mantan atlet asal Inggris Raya tersebut.
"Jika atlet merasa tubuh mereka ditampilkan secara tidak tepat di layar, itu dapat memengaruhi kinerja mereka secara tidak adil serta kesehatan mentalnya."
Minta Maaf
Sementara itu melalui akun Instagram resminya IFSC melayangkan permohonan maaf atas kejadian kedua pada Sabtu (18/9/2021).
"IFSC mengecam obyektifikasi tubuh manusia dan akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghentikannya, dan untuk melindungi para atlet," ujar federasi itu.
IFSC Official Statement. pic.twitter.com/DsPmxJCj8D
— International Federation of Sport Climbing (@ifsclimbing) September 18, 2021
Source | : | Instagram,sky news |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar