GridPop.ID - International Federation of Sport Climbing (IFSC) atau Federasi Panjat Tebing Dunia atau sedang menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, bokong atlet wanita bernama Johanna Farber kembali disorot kameramen saat siaran pertandingan.
Berikut kronologinya.
Melansir dari Sky News, bokong atlet asal Austria itu disorot close-up dalam tayangan ulang (replay) di Kejuaraan Dunia Moskwa, Rusia.
Ini adalah kali kedua Johanna Farber mendapat perlakuan tak senonoh di TV. Sebelumnya, pada Juni 2021 ia juga mengalami kejadian serupa.
Olahraga panjat tebing memulai debutnya di Olimpiade Tokyo tahun ini dan popularitasnya terus melonjak, tetapi para pelaku cabor itu khawatir tidak ada cukup upaya untuk melindungi atlet wanita.
Mantan pendaki yang juga pemimpin redaksi UK Climbing.com, Natalie Berry, mengatakan "Insiden tidak sopan yang terjadi sekali lagi pada atlet yang sama sangat mengecewakan, saat lebih banyak mata tertuju pada olahraga ini daripada sebelumnya, dan semakin banyak wanita serta anak perempuan yang diperkenalkan pada panjat tebing."
"Sementara niat operator kamera dan editor mungkin bukan untuk menseksualisasikan seorang atlet dan sebaliknya untuk fokus pada cap tangan berkapur yang menarik secara visual,"
"dalam konteks seksualisasi wanita sepanjang sejarah olahraga, itu sangat tidak pantas."
Dia mendukung seruan membuat kebijakan fotografi dan pembuatan film yang kuat agar diterapkan dalam panjat tebing seperti halnya di banyak olahraga lainnya.
"Sebagai seorang atlet, kepercayaan diri merupakan faktor besar dalam kompetisi," imbuh mantan atlet asal Inggris Raya tersebut.
"Jika atlet merasa tubuh mereka ditampilkan secara tidak tepat di layar, itu dapat memengaruhi kinerja mereka secara tidak adil serta kesehatan mentalnya."
Minta Maaf
Sementara itu melalui akun Instagram resminya IFSC melayangkan permohonan maaf atas kejadian kedua pada Sabtu (18/9/2021).
"IFSC mengecam obyektifikasi tubuh manusia dan akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghentikannya, dan untuk melindungi para atlet," ujar federasi itu.
IFSC Official Statement. pic.twitter.com/DsPmxJCj8D
— International Federation of Sport Climbing (@ifsclimbing) September 18, 2021
Presiden IFSC Marco Scolaris berkata, "Berapa kali sesuatu harus dilakukan dengan salah, sebelum kita belajar bagaimana melakukannya dengan benar?"
Tanggapan Johanna Farber
Johanna Farber tidak ingin mengomentari insiden terbaru, tetapi timnya mengatakan dia mempertahankan pendapatnya saat mengalami kasus pertama pada Juni.
"Kita harus berhenti melakukan seksualisasi terhadap wanita dalam olahraga dan mulai menghargai kinerja mereka," tegasnya kala itu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Instagram,sky news |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar