Dian mengatakan berapa lama proses beras bisa membusuk itu tergantung pada kondisi tempat penyimpanan beras sendiri.
"Kelembapan, suhu lingkungan ruang penyimpanan, cara mengemas, cara meletakkan barangnya. Jadi banyak faktor yang harus dikendalikan supaya beras tidak mudah busuk," ungkapnya.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa beras busuk secara langsung akan berpengaruh terhadar nilai gizi yang tentunya akan menurun.
"Nilai gizi menurun, secara etis melanggar aturan, tidak layak dikonsumsi, rasa tidak enak, bisa menyebabkan sakit atau keracunan kalau ditumbuhi mikroba yang patogen atau memproduksi toksin," pungkasnya.
Itulah penjelasan mengenai beras busuk, kenali ciri-cirinya agar gizi dari nasi yang dikonsumsi tidak berkurang.
3 Jenis Beras yang Paling Sehat untuk Dikonsumsi
Dilansir oleh kompas.com dari Healthline, 1 April 2019, berikut adalah jenis beras yang paling sehat untuk dikonsumsi.
1. Beras cokelat
Tidak seperti beras putih, beras cokelat masih mengandung lapisan yang mengandung banyak nutrisi penting.
Lapisan beras cokelat tersebut mengandung antioksidan flavonoid apigenin, quercetin, dan luteolin. Senyawa-senyawa ini berperan penting untuk mencegah penyakit.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid juga dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.
Beras cokelat menawarkan jumlah kalori dan karbohidrat yang sama dengan beras putih, namun memiiliki tiga kali lebih banyak serat dan tinggi protein.
Kandungan serat dan protein meningkatkan perasaan kenyang dan membantu mempertahankan berat badan yang ideal dan sehat.
Sebuah penelitian terhadap 15 orang dewasa dengan obesitas menunjukkan, mereka yang makan 200 gram beras cokelat selama 5 hari memiliki kadar gula darah yang lebih rendah.
Source | : | Kompas.com,sajiansedap.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar