Prof Aman berharap, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia di bawah 12 tahun dapat terlaksana paling telat mulai awal tahun 2022.
"Kita kawal sesegera mungkin, kalau saya bermimpi paling telat awal tahun 2022 untuk anak di bawah 12 tahun," katanya.
Selain itu, Prof Aman menegaskan sikap IDA yang mendesak pemberian vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun agar dapat memberikan rasa aman saat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.
“Kami enggak setuju anak di bawah 12 tahun dibawa ke mal sebelum imunisasi. Tetapi kalau untuk sekolah tatap muka, anak kita itu secara sosial harus belajar dari body language yang dilihat," ujarnya.
Penelitian IDAI menunjukkan, ada 37.706 kasus anak terkonfirmasi terpapar virus Corona selama gelombang pertama Covid-19 di Indonesia, yaitu pada Maret-Desember 2020.
Penelitian IDAI ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Frontiers in pediatrics yang terbit 23 September 2021 lalu.
Penelitian ini menggambarkan data terbesar pertama kasus Covid-19 anak di Indonesia pada gelombang pertama Covid-19.
"Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat,” ujar Prof Aman.
Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi Covid-19 yang ditangani dokter anak, angka kematian tertinggi terjadi pada anak usia 10-18 tahun (26 persen), diikuti usia 1-5 tahun (23 persen), usia 29 hari- kurang dari 12 bulan (23 persen),usia 0-28 hari (15 persen), dan usia 6 tahun - kurang dari 10 tahun (13 persen).
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar