GridPop.ID - Buah dan sayur dipercaya memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Dilansir dari laman gridhealth dari laman Choose my plate, situs keluaran United States Department of Agriculture (USDA), makan buah memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Orang yang mengonsumsi buah dan sayuran sehari-hari cenderung mengurangi risiko beberapa penyakit kronis.
Buah-buahan juga memberikan nutrisi penting untuk kesehatan dan pemeliharaan tubuh.
Buah telah dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral yang baik, buah juga berperan dalam mencegah kekurangan vitamin C dan vitamin A pada tubuh.
Tak hanya itu, buah juga mengandung berbagai nutrisi, termasuk kalium, serat, vitamin C dan asam folat.
Dilansir dari healty eating, kalium dalam buah dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Kalium juga dapat mengurangi risiko terkena batu ginjal dan membantu mengurangi keropos tulang seiring bertambahnya usia.
Sementara asam folat membantu tubuh membentuk sel darah merah, yang sangat dibutuhkan wanita hamil di trismester pertama kehamilan untuk membantu mencegah cacat lahir.
Karena memeiliki beragam manfaat, tak heran jika ibu-ibu di rumah menyetok buah dan sayur dalam jumlah banyak.
Nah, biasanya sebelum disimpan atau dikonsumi, ibu-ibu mencuci buah dan sayur yang baru dibeli karena dikhawatirkan masih ada sisa pestisida.
Bahkan saking ingin bersihnya, banyak yang menggunakan sabun untuk mencuci buah dan sayuran.
Padahal, ada bahaya cuci buah dan sayur pakai sabun, loh!
Bahaya cuci buah dan sayur pakai sabun bukan hanya merusak buah dan sayuran tersebut, namun bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Kok bisa?
Daripada penasaran, yuk simak bahaya cuci buah dan sayur pakai sabun berikut ini.
Jangan sampai kelewatan infonya, ya!
Bahaya Makan Buah dan Sayur yang Dicuci Sabun
Dikutip oleh sajiansedap.com dari Kompas.com, Jason Bolton, Profesor spesialis keamanan pangan di University of Maine Cooperative Extension, memberikan pandangannya.
Dia mengatakan, perbedaan terbesar adalah tangan dan piring tidak memiliki sifat permeabel, berbeda dengan buah dan sayuran -meski permeabilitas-nya bervariasi menurut jenisnya.
Permeabel adalah membran yang memungkinkan semua cairan atau gas masuk melawatinya.
Sifat permeabel ini membuat sabun bisa masuk ke dalam buah meski tidak mengupas kulitnya.
Jadi, saat dicuci dengan sabun, buah dan sayur berpotensi menyerap sabun, atau bisa saja kita lalai tidak mencuci semua sisa sabun.
“Konsumen sebaiknya tidak mencuci sayuran dan buah dengan deterjen, sabun, atau produk pencuci komersial lainnya."
"Produk-produk tersebut tidak disarankan untuk digunakan dalam produk makanan oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) di AS."
"Kita bisa menelan residu sabun atau deterjen yang terserap dan menjadi sakit,” demikian penjelasan dari Departemen Agrikultur, AS.
Bolton juga mengungkapkan, sabun memiliki kandungan kimia yang tidak boleh diserap tubuh.
Menurut dia, sabun dapat menyebabkan iritasi pada sistem gastrointestinal, dan dapat menyebabkan muntah atau diare serta mengganggu mikroba baik di usus.
Selain itu, sabun memiliki rasa tidak enak dan dapat merusak sel-sel halus buah dan sayuran.
Kita juga perlu memahami, sabun tidak bekerja dengan menghilangkan kuman saat bersentuhan, tetapi dengan mengangkat mikroba dan kotoran dari kulit.
"Orang-orang cenderung mencuci tangan lebih teliti saat menggunakan sabun, yang selanjutnya akan menghilangkan kuman," demikian penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, AS.
Lalu, harus bagaimana agar buah dan sayur tetap bersih?
Nah, untuk menghilangkan kuman dari buah dan sayuran, tidak perlu sabun, cukup dengan air dingin mengalir yang bersih, dan sikat sayuran jika diperlukan.
Cuci Pakai Air Mengalir
Ben Chapman, Profesor dan spesialis ekstensi keamanan pangan dari North Carolina State University yang juga pemilik Barfblog bertema keamanan pangan memberi penjelasannya.
Dia mengatakan, air mengalir yang dingin dapat menghilangkan 90-99 persen patogen, termasuk E. coli, salmonella, listeria, dan bakteri lainnya dalam sayur dan buah.
Hal tersebut bukan tanpa dasar. Sebelumnya, ada berbagai penelitian tentang pencucian produk yang meneliti berbagai buah, sayuran, serta patogen.
“Inti dari penelitian itu adalah meski mencuci sayur dan buah itu berguna, mencucinya dengan sabun tidak berdampak baik,
selain meningkatkan risiko karena residu sabun yang tidak boleh dikonsumsi."
"Bahkan dalam beberapa kasus, terjadi keracunan dan mual,” kata Chapman.
Dalam sebuah penelitian, Bolton dan koleganya menemukan, air suling lebih efektif dalam menghilangkan mikroba dan pestisida, dibandingkan tiga produk komersial yang umum digunakan di dapur.
Mereka juga mengungkapkan, air keran bersih juga bisa dipakai untuk mencuci buah dan sayur meskipun kita harus memerhatikan suhunya dengan baik.
Menurut Bolton, menggunakan air yang sangat panas atau sangat dingin bisa menjadi masalah dan menyebabkan produk menyerap mikroba yang awalnya ingin kita bersihkan.
Selain itu, memasak juga efektif untuk membunuh mikroba, meski kita tetap harus mencucinya terlebih dahulu. Lalu, ada beberapa tips mencuci buah dan sayuran.
Pertama, menggunakan sikat produk bersih pada buah dan sayuran padat atau yang memiliki kulit tebal dapat mengurangi keberadaan kotoran, mikroba dan pestisida.
Contohnya adalah mentimun, apel, melon, sayuran akar, dan jeruk.
Selanjutnya, untuk menjaga kebersihan, peneliti di University of Delaware Cooperative Extension menyarankan kita untuk sering mencuci dan membersihkan sikat dengan mesin pencuci piring atau dalam air mendidih selama 20 detik.
Selain itu, Cornell Cooperative Extension mengatakan, buah dan sayur yang lebih halus dan rentan dapat digosok dengan lembut dengan tangan.
Selanjutnya, mengeringkan produk dengan handuk bersih atau handuk kertas dapat membantu menghilangkan kontaminan.
Untuk rempah-rempah, cucilah di bawah air mengalir atau di dalam semangkuk air dingin.
Selada dan sayuran lainnya juga dapat dipisahkan (bagian luarnya bisa dibuat kompos) dan dibilas satu per satu atau direndam dalam semangkuk air dingin selama beberapa menit.
Lalu bilas, dan keringkan dengan handuk atau salad spinner. Jadi, kita tidak perlu membersihkan paket sayuran yang sudah dicuci sebelumnya dan diberi label siap makan.
Sebab, Chapman mengatakan, pencucian sebenarnya dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang.
Baca Juga: Nyawanya Tak Bisa Diselamatkan, Seorang Istri Tewas Usai Perutnya Ditusuk dari Belakang oleh Suaminya Sendiri, Terungkap Alasan Pelaku Nekat Habisi Istrinya
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap.com,Gridhealth |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar