GridPop.ID - Pernikahan seharusnya menjadi momen sakral bagi pasangan pengantin.
Namun, hal mencengangkan justru terjadi di pernikahan dua sejoli ini.
Pasalnya, calon mertua mendadak tendang pengantin pria jelang akad.
Fakta di balik insiden ini pun sungguh tak disangka.
Dilansir dari laman sosok.id, peristiwa ini belakangan diketahui terjadi di Bima, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Tertulis dalam video viral, kejadian berlokasi di Oimbo, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Sejatinya peristiwa itu terjadi pada 14 Agustus 2021, tetapi baru viral di media sosial belum lama ini.
Dilansir dari TribunJabar via Grid.ID, Selasa (28/9/2021), tampak pengantin pria dan wanita, penghulu, ayah pengantin pria dan para saksi berada di tempatnya masing-masing.
Selepas penghulu memimpin akad, ayah pengantin wanita beristighfar dan mengucap kalimat syahadat.
Tak lama kemudian dia menyebut nama hewan dalam bahasa Bima, yang membuat tersinggung keluarga pengantin pria.
Seorang perempuan dari keluarga pengantin pria menggerutu mendengar ucapan ayah pengantin wanita.
“Au wali si masalah na, hargai ja ku mada doho sebagai keluarga na ni, gak enak didengar masalah begini," kata wanita itu.
Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia berarti, "Apalagi si masalahnya ini. Hargai kami sebagai keluarganya. Tidak enak didengar masalah begini".
Ayah dari pengantin pria kemudian menunjuk-nunjuk ke arah sumber suara dan ditenangkan oleh saksi.
Tetapi emosinya sudah diubun-ubun, calon ayah mertua itu bangun dari duduknya dan melayangkan tendangan ke arah pengantin pria.
Ia kembali ingin menyerang pengantin pria, tetapi ditepis oleh yang di sana.
Pihak pengantin pria, kabarnya melakukan tindakan ayah pengantin wanita ke pihak kepolisian dengan pasal penganiayaan.
Mengutip Tribun Lombok, kemarahan ayah dari pengantin wanita itu bukan tanpa alasan.
Penghulu KUA Rasanae Timur, Kadafi menjelaskan situasi yang terjadi.
Ia mengatakan, harusnya kedua mempelai dinikahkan pada Sabtu (14/8/2021) pukul 10.00 Wita.
"Saya sebagai penghulu saat itu hadir di tempat acara lebih awal, sekitar setengah sembilan (08.30) Wita,” jelas Kadafi.
Tetapi sampai pukul 11.00 Wita, pihak keluarga pengantin pria tak kunjung datang.
Mereka meminta acara diundur selama 3 jam.
Hingga pukul 11.00 Wita, calon pengantian pria dan keluarganya belum juga datang.
"Saat itu keluarga calon pengantin pria ditelpon. Mereka minta ditunda pukul 14.00 Wita,” jelas Kadafi.
Kadafi yang tiba lebih awal, memutuskan pulang untuk melaksanakan salat zuhur, dan kembali sesuai waktu yang disepakati.
Tetapi mengejutkannya, di jam 2 siang itu pun pengantin pria dan keluarga tak kunjung datang. Mereka sekali lagi minta acara diundur.
“Keluarga pengantian wanita saat itu mulai ribut. Mereka pun kembali menelepon calon pengantin laki-laki. Akad nikah minta ditunda pukul 16.30 Wita,” tutur Kadafi.
Saat itu emosi ayah pengantin wanita sudah membuncah. Calon menantunya telat 6 jam, membuatnya sangat kesal.
Setelah semuanya tiba, acara dilaksanakan. Kadafi menyebut, sebelumnya memang kedua belah pihak telah berselisih. Tetapi dia tidak tahu apa masalahnya.
”Masalahnya apa pihak keluarga yang bisa kasih penjelasan,” kata Kadafi.
Setelah kericuhan tersebut, acara tetap berlangsung.
”Akad nikah tetap berlanjut dengan lokasi dipindahkan ke masjid terdekat dan ditemani oleh Babhin Kabtimas, Babinsa, ditambah 5 aparat polisi lainnya,” kata Kadafi.
Menurut Kadafi, masing-masing pihak diwakili ayah pengantin wanita dan ayah pengantin pria telah bermusyawarah.
Kadafi mengira setelah musyawarah, masalah sudah selesai. Dia tidak tahu mengenai adanya laporan kepolisian yang dilakukan pihak pengantin pria kepada pihak pengantin wanita.
Pengantin Pria Kabur dari Pesta Pernikahan
Kisah tak disangka juga dialami oleh pengantin ini.
Parahnya penganti pria kabur dari pesta pernkahan.
Dilansir dari laman kompas.com, seorang ibu di Thailand mengeluhkan bagaimana keluarganya berutang hingga Rp 1,6 miliar ke wedding organizer setelah pengantin pria kabur dari pesta pernikahan.
Si ibu yang bernama Noi itu mengungkapkan, putrinya yang disebut bernama Da berkenalan dengan Nut, pria yang mengaku sebagai jutawan.
Noi mengatakannya dari kediamannya yang berlokasi di Salaeng Tone, distrik Prakhon Chai, pada Rabu pekan lalu (2/10/2019).
Pesta pernikahan pun digelar pada 10 Mei di sebuah hotel mewah di Distrik Muang, Buriram, seperti diberitakan Bangkok Post pekan lalu.
Noi mengatakan, pesta digelar meriah, dengan wedding organizer disewa, dan menghabiskan dana hingga 3,5 juta baht, atau Rp 1,6 miliar.
Saat hari pernikahan, si pengantin pria diketahui sempat meninggalkan cek senilai 1,6 juta baht, atau sekitar Rp 744 juta.
Namun setelah upacara diselenggarakan, cek itu tiba-tiba menghilang, dengan keluarga Noi tidak tahu di mana keberadaannya.
Noi menuturkan, putrinya yang berusia 30 tahun sempat membawa Nut saat pemakaman sang ayah.
Dia mengatakan Nut adalah pria kaya dan berniat melamarnya.
Selain itu, tidak banyak yang diketahui keluarganya.
Puncaknya adalah ketika dia kabur dari pesta pernikahan, dan membuat Da berutang.
Dia mengaku tidak tahu bagaimana keluarganya bakal membayar utang.
Noi menuturkan anaknya sudah meminta bantuan dari pengacara aktivis.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar