GridPop.ID - Profesi influencer kini tengah populer digandrungi anak-anak muda.
Influencer dianggap sebagai public figure yang aktif di media sosial yang mana tugasnya membagikan tips, review, dan sejenisnya mengenai banyak hal termasuk bidangnya masing-masing.
Ada influencer yang fokus membahas fashion, ada yang fokus membahas kosmetik dan skincare, ada yang fokus membahas elektronik, dan masih banyak lagi.
Tak heran, menjadi influencer selain akan terkenal, status tersebut juga dapat menghasilkan pundi-pundi uang hanya dengan menerima endorse dari para online shop.
Ditambah lagi dengan pengikut yang mencapai jutaan akan menambahkan jumlah pembisnis yang bersedia membayar endorse tersebut.
Seorang pria di China juga menjadi terkenal, namun dalam artian negatif, karena berusaha membayar restoran dengan follower yang hanya 217.
Lelaki asal Baoan, Shenzhen itu awalnya pergi makan dengan dua perempuan pada 20 September, dilaporkan China Press.
Ketiganya memesan banyak makanan dan memakannya sedikit-sedikit. Tak lama berselang si laki-laki menuju ke kasir.
Tetapi, alih-alih mengeluarkan uang untuk membayar tagihan makanan, pria itu mengaku ke petugas kasir bahwa dia adalah influencer.
Lelaki itu mengatakan bahwa dia merupakan bintang di media sosial, dan sempat membuat petugas kasir sedikit tercengang.
Si "bintang internet" kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan jumlah follower ke petugas restoran: 217.
Bisa diduga, si petugas menolak mentah-mentah penawaran tersebut. Si influencer tidak patah semangat dan kembali merayunya.
Melansir Kompas.com dari World of Buzz Rabu (29/9/2021), lelaki itu menawarkan syuting untuk keperluan promosi rumah makan itu.
Karena terus didesak, si petugas meminta bantuan ke manajernya, yang segendang seirama, juga menolak tawaran itu.
Merasa peluangnya makan gratis sudah habis, laki-laki itu meminta kepada petugas kasir untuk menurunkan harganya.
"Kami memperlakukan semua pelanggan di sini setara," jawab si petugas santai. Lelaki itu mengemasi barang-barangnya dan sempat kabur.
Namun untungnya, staf rumah makan dengan sigap melacak dan menangkapnya, dan dipaksa untuk membayar sesuai tagihan yang tertera.
Keberadaan nano influencer dan micro influencer yang seding naik daun di Indonesia sering disebut-sebut memudahkan para pebisnis untuk mempromosikan dagangannya.
Pasalnya, nano influencer dan micro influencer yang sedang naik daun di Indonesia dianggap lebih dekat dengan audiencenya sehingga review terkait produk yang diberikan lebih detail dan asli, bukan hard selling.
Lalu, apa sih perbedaan nano influencer dan micro influencer sendiri? Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel ini sampai akhir, ya!
Melansir Stylo.ID dari TRIBUNSUMSEL.COM, nano influencer adalah kategori dengan jumlah followers yang paling kecil dengan kisaran 500 sampai dengan 1000 orang.
Lalu, micro influencer sendiri memiliki jumlah followers sekitar 1000 hingga 10.000 orang dengan tingkat engagement sekitar 25% sampai dengan 50%.
Hal ini sangat krusial dan wajib untuk kamu ketahui terutama jika kamu seorang pebisnis dan hendak meng-endorse influencer!
Melansir dari kompasiana.com, biasanya pebisnis terkecoh dengan angka followers yang banyak.
Kemudian, mereka lupa untuk melihat apakah engagement rate dari akun influencer tinggi atau tidak.
Engagement rate yang tinggi dapat membantu untuk menjangkau audiens lebih banyak sehingga produk yang dipromosikan pun akan sampai ke orang yang lebih banyak.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Stylo.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar