Menurut instruktur kebugaran, Ponnie, dari Gold's Gym, berlari justru membuat lutut orang kegemukan lebih rentan cedera.
"Lari memang baik untuk menurunkan berat badan, tapi kalau masih kelebihan berat badan sebaiknya tidak lari dulu.
Saat berlari, lutut akan menopang hingga lima kali berat tubuh. Misalnya saja, kalau orang tersebut memiliki bobot 100 kilogram, dengan berlari, ia akan membebani lututnya 300-500 kilogram," ungkapnya dikutip dari Kompas.com (26/03/2013).
Namun, bukan berarti orang dengan berat badan sekitar 100 kilogram tidak boleh berlari.
Ponnie mengatakan, kelebihan berat badan bukan diukur berdasarkan berat badannya saja, tetapi juga melihat pada proporsi tubuhnya.
"Jika tubuhnya tinggi, berat badan 100 kilogram tidak berarti kelebihan berat badan, jadi boleh saja berlari," ujarnya.
Tetapi secara umum, olahraga yang disarankan untuk orang yang berkelebihan berat badan, menurut Ponnie, adalah berjalan cepat, bersepeda, berenang, dan senam aerobik.
"Dengan melakukan olahraga itu dengan rutin, berat badan sudah tidak terlalu berlebihan, baru boleh berlari," pungkasnya.
Selain membebani lutut, olahraga yang tidak tepat untuk orang yang obesitas juga bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Selain itu, kerap timbul sesak napas, pusing, nyeri dada, serta rasa sakit di bagian kaki setelah berolahraga.
Dan semua ini bisa berisiko bagi tubuh.
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar