GridPop.ID - Bak sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
Ungkapan tersebut tampaknya ungkapan yang cocok disematkan pada kondisi seorang wanita asal China bernama Liao.
Bagaimana tidak, Liao mengalami ujian bertubi-tubi akibat ulah suaminya sendiri bernama Jiang.
Dilansir dari Tribun Trends, cerita pilu Liao berawal saat dirinya baru saja melahirkan anak pertamanya.
Liao yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan ini ditipu suaminya sendiri.
Sebelum ditinggal pergi suaminya, Liao sempat memberikan uang senilai 700.000 yuan atau lebih dari Rp 1 miliar karena diminta oleh sang suami.
Namun, usai menerima uang tersebut, Jiang mendadak menghilan tanpa kabar di bulan Agustus 2021 hingga saat ini.
Ia lantas mencari keberadaan suaminya dengan mendatangi tempat kerja Jiang.
Sayangnya, sampe di sana Liao justru mengetahui fakta tak terduga yakni Jiang telah melakukan penipuan terhadap 24 orang.
Saat mengetahui hal itu, ia teringat suaminya sempat meminta dirinya tanda tangan bahwa properti atas namanya dijadikan jaminan.
Dan kini Liao harus menghadapi tuntutan ganti rugi oleh 24 orang korban suaminya tersebut.
Terkejut dengan fakta tersebut, Liao pun mengunjungi rumah ibu mertuanya. Di sana ia kembali dibuat terpukul dengan pengakuan mertuanya.
Ibu mertua itu mengaku dirinya dibayar oleh Jiang untuk berpura-pura menjadi ibu kandungnya.
Bahkan sang ibu mertua pun membeberkan rahasia Jiang yang sudah menikah dan memiliki anak dengan wanita lain.
Liao kini hanya bisa gigit jari meratapi nasibnya dan memutar otak untuk menyelesaikan masalah utang yang dilakukan oleh Jiang.
Kasus serupa pernah terjaid di Tanah Air , dimana seorang wanita bersuami ditipu oleh selingkuhannya.
Diberitakan Kompas.com, kasus ini terjadi di Jakarta pada Oktober 2019 silam.
Seorang wanita berinisial YL ditipu oleh selingkuhannya BHS saat merencanakan pembunuhan terhadap suaminya senditi.
Penipuan pertama dilakukan BHS saat mereka berencana membunuh VT dengan menggunakan sianida. Ketika itu YL mencuri kartu ATM suaminya untuk membeli sianida tersebut.
Kemudian kartu ATM tersebut diserahkan YL kepada BHS yang ke Singapura untuk menarik uang sebesar 3.000 dollar Singapura. Kepada YL, BHS mengaku telah membeli sianida di sana.
Penipuan kedua dilakukan BHS terhadap YL ketika menyewa dua orang pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa VT.
Saat itu BHS meminta uang kepada Yl sebesar Rp 300 juta untuk membayar BK dan HER.
YL kemudian menggadaikan mobil, emas serta mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.
Beruntung YL dan BHS bersama komplotannya berhasil ditangkap oleh polisi meski mereka telah melukai korban. Nasib korban pun selamat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar