Melansir Eva.vn (13/8/2020), setelah sang guru pergi bersama polisi ke rumah siswa itu, dia menemukan mayat si bocah lelaki telah dimasukkan ke dalam lemari es.
Hilangnya bocah lelaki berusia 7 tahun itu berawal pada 27 April 2020.
Terakhir bocah malang itu terlihat yaitu saat ia pulang sekolah.
Tak ada kabar dari siswanya, sang guru mencoba menelpon ke orangtuanya. Sayangnya tak ada yang menjawab.
Sang guru bahkan sempat mendatangi rumah siswa tersebut, dan membunyikan bel, juga tak ada tanggapan.
Pencarian sang guru saat itu berhenti, karena beberapa saat kemudian, ibu dari anak laki-laki tersebut menelepon ke sekolah.
Sang ibu memberitahukan bahwa dia telah memutuskan untuk membiarkan anaknya belajar sendiri di rumah.
Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan informasi tersebut ke pusat kendali masyarakat tempat tinggal anak laki-laki tersebut untuk memastikan apakah benar anak tersebut ada di rumah, namun demikian tidak menerima balasan apa pun.
Sebenarnya peraturan negara tersebut mengharuskan semua sekolah dasar, menengah, maupun atas untuk memberitahukan orangtua jika siswa tidka masuk setidaknya selama 7 hari.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online,Eva.vn |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar