GridPop.ID - Kapan musim hujan tiba di Indonesia?
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tegaskan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami peralihan ke musim hujan.
Dilansir dari Kompas.com, hasil pengamatan data dari jejaring stasiun pengamatan hujan BMKG di seluruh wilayah Indonesia hingga dasarian I atau 10 hari pertama bulan Oktober 2021 menunjukkan bahwa 19,3 persen wilayah zona musim di Indonesia telah memasuki musim hujan.
Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko, berkata bahwa hal ini menujukkan kesesuaian dengan prediksi prakiraan awal musim hujan 2021/2021 yang telah disampaikan BMKG pada bulan Agustus 2021 lalu.
Pada saat itu, BMKG memprakirakan awal musim hujan di wilayah Indonesia akan maju lebih dini menjadi Oktober.
Berikut adalah daftar wilayah atau zona musim di Indonesia yang telah memasuki musim hujan saat ini.
- Aceh bagian tengah
- Sumatra Utara
- Sebagian besar Riau
- Sumatera Barat
- Jambi
- Sebagian besar Sumatera Selatan
- Lampung bagian barat
- Banten bagian timur
- Jawa Barat bagian selatan
- Jawa Tengah bagian barat
- Sebagian kecil Jawa Timur bagian selatan
- Sebagian Bali
- Kalimantan Utara
- Sebagian besar Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan bagian selatan dan timur
- Kalimantan tengah bagian timur
- Pulau Taliabu
- Pulau Seram bagian selatan
Sementara itu, BMKG juga telah memprakirakan bahwa sebagian wilayah Indonesia lainnya akan memasuki musim hujan pada bulan November hingga Desember 2021 secara bertahap dalam waktu yang tidak bersamaan.
"Secara umum, sampai dengan bulan November 2021 nanti, diprakirakan 87,7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan," kata Urip dalam Konferensi Pers BMKG, Senin (18/10/2021).
Kemudian pada akhir bulan Desember 2021, BMKG memprakirakan 96.8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.
Urip mengingatkan agar masyarakat melakukan mitigasi terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi akibat curah hujan tinggi saat musim huja.
Potensi bencana hidrometeorologi yang harus diwaspadai, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun badai tropis.
Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan periode musim hujan nanti untuk menampung air yang cukup supaya bisa memenuhi kebutuhan air untuk kebutuhan pada periode musim kemarau, sebagai antisipasi kekerangan meteorologis.
Melansir dari Bobo.ID, masyarakat diharapkan melakukan persiapan terhadap bencana alam yang berpotensi terjadi pada musim hujan dengan melakukan hal berikut.
Masyarakat diharapkan mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal atau zona rawan banjir.
Selain itu, juga mengetahui cara melindungi rumah dari banjir dan saluran serta jalur yang sering dilalui air banjir dan dampaknya bagi rumah.
Tidak lupa untuk melakukan persiapan evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi.
Serta mendiskusikan dengan anggota keluarga tentang ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan ketika keluarga terpencar saat bencana datang.
Sebaiknya juga memperhatikan berbagai instrumen listrik yang bisa memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir.
Nah, itulah beberapa persiapan yang bisa dilakukan dan sudah tercantum pada buku saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Bobo.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar