Remaja perempuan usia di bawah 20 tahun pada dasarnya belum matang secara fisik maupun psikologis.
Selain itu, kebanyakan remaja merasa belum siap menjalani peran sebagai orang tua karenanya, kehamilan pada usia tersebut menjadi masalah serius.
Melansir dari Kompas.com Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengeluarkan aturan mengenai usia ideal untuk menikah, yakni minimal 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
Sementara, dari segi ilmu kesehatan, usia ideal wanita untuk menikah adalah 20-25 tahun karena dinilai telah matang secara biologis dan psikologis.
Aspek psikologis sendiri menjadi hal penting dalam menjalani pernikahan.
Menurut psikolog Inas Zahra SPsi MPsi, kesiapan mental perempuan berkaitan dengan perkembangan otak bayi.
Ia menuturkan, otak depan atau prefrontal cortex yang punya andil dalam intelektualitas merupakan bagian otak yang terakhir berkembang. Intelektual tersebut berkaitan dengan cara berpikir matang dan kritis, termasuk dalam memecahkan masalah rumah tangga.
“Nah, prefrontal cortex baru terbentuk di usia 20-an atau rata-rata usia 21-25 tahun. Akibatnya, remaja hamil berisiko mengalami stres lebih tinggi karena belum siap menjadi seorang ibu,” jelas Inas dikutip dari laman Genbest.id.
Dari aspek biologis, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, bayi yang lahir dari ibu berusia di bawah 20 tahun berisiko mengalami berat badan lahir rendah (BLBR) yang menjadi faktor penyebab anak stunting. Bukan itu saja, kehamilan di bawah usia 20 tahun juga berisiko bayi lahir prematur dan mengalami kondisi neonatus yang parah.
Sementara itu, remaja yang melahirkan pada usia tersebut rentan mengalami eklampsia, endometritis nifas, dan infeksi sistemik lebih tinggi.
Kehamilan remaja juga berisiko tinggi akan kematian ibu pascamelahirkan. Menurut artikel berjudul Resiko Kesehatan Pada Kehamilan Remaja pada laman Skata, pada tahun 2013, BKKBN mendata sebanyak 70.000 remaja meninggal usai melahirkan.
Kondisi tersebut dikarenakan tubuh remaja masih belum sempurna untuk mempersiapkan kehamilan dan menghadapi persalinan. Menikah dan memiliki anak merupakan keputusan pribadi setiap orang.
Namun, alangkah baiknya semua keputusan dipertimbangkan dengan masak demi kesehatan dan kesejahteraan kamu dan pasangan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar