GridPop.ID - Nasi sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.
Memasak nasi pun sudah menjadi para ibu rumah tangga di rumah.
Namun pernahkah ibu-ibu mendapati nasi bau padahal baru dimasak?
Melansir mybudgetrecipes.com, berikut beberapa alasan mengapa nasi yang dimasak rice cooker menjadi bau:
Fermentasi nasi sisa
Nasi bisa menjadi bau ketika dimasak menggunakan rice cooker yang tidak dicuci dengan bersih.
Ini karena nasi sisa yang masih menempel pada rice cooker.
Nasi sisa yang menempel pada rice cooker ini bisa ikut fermentasi seperti makanan bertepung pada umumnya.
Pembersihan terburu-buru dan tidak memadai
Disarankan bagi anda untuk membersihkan rice cooker secara menyeluruh dengan cara membongkar rice cooker.
Sebab, pada bagian dalam rice cooker dan penutupnya bisa saja ada kotoran yang membuat nasi menjadi bau.
Bakteri dari beras lama mengkontaminasi beras baru
Ada kemungkinan nasi jadi bau karena adanya kontaminasi bakteri dari beras yang lama.
Beras lembap
Untuk memasak nasi di rice cooker, anda biasanya menambahkan banyak air.
Padahal, bakteri cenderung berkembang dalam kondisi basah atau lembab.
Butiran beras akan menyerap banyak air saat dimasak, residu dan sisa butiran beras di rice cooker bisa jadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri.
Apalagi, rice cooker selalu tertutup sehingga membuat uap air bisa terperangkap di dalamnya.
Membuka tutup rice cooker dengan terbuka lebar bisa mengurangi kelembapan rice cooker sehingga nasi jadi tidak bau.
Cara mengatasinya
Untuk mencegah nasi menjadi bau saat dimasak menggunakan rice cooker, anda harus membersihkan rice cooker secara menyeluruh.
Pastikan tidak ada nasi lama yang tersisa karena bisa mengkontaminasi nasi yang baru.
Anda juga sebaiknya tidak mencuci bagian dari rice cooker dalam keadaan panas.
Pastikan peralatan rice cooker sampai dingin terlebih dahulu, baru mencucinya.
Mencuci peralatan rice cooker saat masih panas bisa membuatnya cepat rusak.
GridPop.ID (*)
Source | : | mybudgetrecipes.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar