Kadang kalo orang duduk di sebelah kiri gue dan manggil gue, kadang suka gak nengok dan di anggap sombong padahal memang ga kedengeran.
Hehe.. gue ketemu temen-temen tuli seperti mereka jadi banyak belajar kalau kekurangan yang kita punya ga ngalangin apapun yang pengen kita raih selama kita punya niat dan terus berusaha dan jangan minder.
Disable doesn't mean Dis-ABLE," tulis Boy William
Karena postinganya ada beberapa warga net yang tidak menyangka dan menyemangati Boy.
"Serius? Gak nyangka kakak jg Tuli, selama ini aku pikir kk bisa denger. Semangat belajar bahasa baru, bahasa isyarat (BISINDO). Perkenalkan saya Tuli, 22nya 100% Tuli. Semangat membuat konten, kalau bisa kasih CC ya supaya temen-temen Tuli bisa baca dengan nyaman. Terimakasih(emotion)" tulis warga net.
Dilansir dari Kompas.com, bahasa isyarat pertama kali diajarkan seorang dokter bernama Geronimo Cardano dari Padua, Italia, pada abad ke-16.
Dokter Cardano menyadari penderita tuna rungu dapat diajarkan memahami simbol.
Caranya dengan mencocokkan simbol pada hal-hal yang mereka lihat.
Pemahaman dokter Cardano ini bermula saat dirinya mengajarkan bahasa tulisan ke putranya, yang memang seorang tuna rungu.
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar