Ketika dua janin berbagi satu plasenta, melansir genome.gov, tali pusar mereka dapat tertanam di mana saja - tidak ada pola yang dapat diprediksi - dan tergantung di mana mereka menanam.
Sehingga, hal ini memungkinkan salah satu bayi mendapatkan lebih sedikit nutrisi dan aliran darah dari plasenta dibandingkan dengan kembarannya.
Akibatnya, meskipun kembar identik biasanya berbagi materi genetik yang sama, mereka sebenarnya dapat tumbuh secara berbeda.
Melansir Children’s Wisconsin - chw.org, monochorionic twins ini terjadi pada sekitar 70 persen kehamilan dengan kembar identik.
Adapun masalah yang dapat memengaruhi kesehatan kembar monokorionik antara lain:
- Perbedaan berat lahir
- Masalah cairan ketuban
- Terjeratan atau kompresi tali pusat
- Sindrom transfusi kembar-kembar alias Twin-twin transfusion syndrome (TTTS)
- Arteri kembar terbalik alias Twin reversed arterial perfusion sequnce (TRAP)
- Risiko cacat lahir.
Karena itu, jika menemukan monochorionic twins pada pasiennya, dokter akan lebih khawatir dan menjadikannya pasien special.
GridPop.ID (*)
Komentar