GridPop.ID - Anak merupakan anugerah terindah yang banyak dinantikan oleh para orang tua.
Namun semakin mendekati hari kelahiran, rasa cemas sekaligus khawatir itu kerap menghantui keduanya.
Terlebih jika kondisi bayi dala kandungannya disebut dokter mengalami masalah yang memicu resiko lain saat melahirkan.
Tentu kondisi ruang persalinan akan lebih mendebarkan dibanding kondisi normal.
Seperti yang kisah mencengangkan yang dialami oleh seorang wanita bernama Sarah ini.
Diwartakan GridPop.ID (15/12/2019), Sarah sejak awal diperkirakan akan melahirkan 2 bayi kembar.
Namun, ada cerita tak diduga di balik proses kelahiran keduanya yang hanya berselang 46 detik itu.
Betapa tidak, saat dua jabang bayi itu lahir, tiba-tiba saja sang dokter menjerit hingga membuat Sarah terkejut.
Sarah yang masih terbaring di meja persalinan pun mendadak was-was mengingat sebelumnya dokter menyatakan bayinya adalah bayi kembar monokorika alias monochorionic twins.
Tapi setelah melihat kondisinya Sarah justru tersenyum begitu lebar.
Perawat yang memeganginya melihatkan kedua bayinya itu saling berpegangan tangan.
"Hatiku meleleh ketika melihat kedua bayiku saling berpengangan tangan" ucap Sarah.
Suaminya yang menemaninya juga terlihat menangis gara-gara hal tersebut.
Kini usia mereka sudah menginjak tiga tahun dan mereka tetap suka berpegangan tangan.
Lantas apa itu bayi kembar monokorika atau disebut juga monochorionic twins?
Dilansir dari GridHealth.ID, kembar monochorionic adalah kondisi dimana bayi kembar hanya memiliki satu plasenta di dalam rahim untuk bersama-sama.
Padahal umumnya, bayi kembar akan memiliki masing-masing satu plasenta untuk setiap bayi di dalam rahim.
Karenanya pada bayi monochorionic twins komplikasi kadang-kadang dapat terjadi.
Ketika dua janin berbagi satu plasenta, melansir genome.gov, tali pusar mereka dapat tertanam di mana saja - tidak ada pola yang dapat diprediksi - dan tergantung di mana mereka menanam.
Sehingga, hal ini memungkinkan salah satu bayi mendapatkan lebih sedikit nutrisi dan aliran darah dari plasenta dibandingkan dengan kembarannya.
Akibatnya, meskipun kembar identik biasanya berbagi materi genetik yang sama, mereka sebenarnya dapat tumbuh secara berbeda.
Melansir Children’s Wisconsin - chw.org, monochorionic twins ini terjadi pada sekitar 70 persen kehamilan dengan kembar identik.
Adapun masalah yang dapat memengaruhi kesehatan kembar monokorionik antara lain:
- Perbedaan berat lahir
- Masalah cairan ketuban
- Terjeratan atau kompresi tali pusat
- Sindrom transfusi kembar-kembar alias Twin-twin transfusion syndrome (TTTS)
- Arteri kembar terbalik alias Twin reversed arterial perfusion sequnce (TRAP)
- Risiko cacat lahir.
Karena itu, jika menemukan monochorionic twins pada pasiennya, dokter akan lebih khawatir dan menjadikannya pasien special.
GridPop.ID (*)
Komentar