GridPop.ID - Peristiwa pemerkosaan terhadap perempuan kembali terjadi, kali ini di Kota Medan, Sumatera Utara.
Korban pemerkosaan merupakan seorang remaja putri yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Adalah AS inisial remaja putri yang menjadi korban pemerkosaan oleh pacar ibunya.
Kronologi
Dari hasil penyelidikan polisi terungkap fakta jika korban diperkosa di kontrakan korban pada 2 Agustus 2021.
"Kejadian itu bermula pada saat ibu korban pergi bekerja. Lantaran ibu dan pelaku berpacaran jadi pelaku aman untuk masuk ke rumah," terang Luqman Sulaiman sebagai pendamping hukukm seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Pelaku yang berinisial AM masuk ke dalam kontrakan dan melihat korban sedang tertidur lelap.
Melihatnya, pelaku pun melancarkan aksi bejatnya tanpa diketahui ibu korban.
Korban sempat melawan namun sia-sia karena pelaku bertubuh besar.
Saat melapor ke ibunya, korban justru tak mendapat pertolongan. Mirisnya ibu korban justru meminta pelaku membelikan ponsel untuk korban.
"Pemerkosaan yang kedua, ibu korban mengetahuinya namun tidak melaporkan malah menyuruh pelaku untuk membelikan korban HP Iphone 11 Pro Max," ungkapnya.
Lapor ayah kandung
Tak tahan dengan sikup ibunya dan pelaku, korban pun melaporkan peristiwa tersebut pada ayahnya.
Ayah AS pun langsung melaporkan kasus tersebut pada pihak yang berwajib.
Kasus pelecehan seksual terhadap kaum perempuan penting untuk diperhatikan oleh masyarkat umum. Pasalnya korban pelecehan seksual akan mengalami trauma dan masalah psikis yang berat jika tak ditangani.
Dr Gina Anindyajati SpKJ dari Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi & Trauma Psikososial FKUI-RSCM menyebutkan dampak secara psikologi mulai dari ganguan jiwa hingga menyakiti diri.
“Dampak psikiatriknya bisa gangguan jiwa, depresi, tekanan psikologis, dorongan bunuh diri, perlaku menyakiti diri,” kata dr. Gina sebagaimana dikutip dari Tribun Seleb.
Untuk menekan efek psikologi tentunya perlu empati dan dukungan dari orang-orang terdekat mulai dari keluarga, teman dekat, hingga teman kerja.
Saat memberi dukungan yang utama tanpa menghakimi ketika mendengarkan keluh kesah korban, dan jaga hubungan baik para korban dengan menanyakan kabar.
“Yang pertama saat memberi dukungan yakni lakukan tanpa syarat mau meluangkan waktu dengar cerita mereka, menerima dan tanya bisa dibantu apa,” ucap dr. Gina.
Jika yang mendapatkan kekerasan seksual belum mendapatkan bantuan tenaga medis arahkan korban untuk meminta bantuan karena tenaga medis dapat memberikan layanan dan mengindetifikasi masalah kesehatan psikologinya.
“Tenaga medis bisa memberikan pengobatan yang sesuai, bersikap netral dan tidak menghakimi, memberikan rasa aman dan menjaga kerahasiaan,” kata dr. Gina.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar