GridPop.ID - Menjadi seorang ibu merupakan peran yang begitu luar biasa bagi seorang perempuan.
Ada banyak tantangan tersendiri untuk menjadi seorang ibu.
Terlebih jika anda merupakan seorang ibu muda yang berusia jauh dibawah rata-rata seorang ibu.
Tentu pengalaman pahit hingga komentar-komentar miring banyak menghantui para ibu muda tersebut.
Hal ini pulalah yang dialami oleh seorang wanita bernama Gabby (21) yang telah menjadi ibu sejak usianya 13 tahun.
Dikutip dari laman The Sun, Sabtu (30/10/2021) yang dikutip melalui Tribun Trends, kini putra Gabby telah berusia 7 tahun.
Menjadi ibu super muda, rupanya banyak hal-hal pahit yang dialami oleh Gabby.
Melalui video di akun TikToknya, ia pun membagikan kisahnya melewati asam pahit kehidupannya sebagai ibu muda.
Gabby mengungkapkan bagaimana orang menilai dia dan terus-menerus bertanya bagaimana dia bisa menghidupi putranya.
Gabby mengaku sering mendapat beberapa pertanyaan yang menurutnya tak sopan dan kasar.
Dalam satu klip TikTok, Gabby membagikan, "pertanyaan yang baru-baru ini ditanyakan kepada saya tentang memiliki anak ketika saya berusia 13 tahun," sebelum mengungkapkan jawabannya.
Satu orang bertanya bagaimana dia "hamil begitu muda" dan Gabby pun menjawabnya dengan gaya sarkasme.
"Saya makan apel yang buruk dan menelan bijinya dan sejak itu hidup saya kacau."
Gabby juga mengungkapkan bahwa dia memiliki hak asuh penuh atas putranya.
Namun menjadi seorang ibu muda tidak menghentikannya untuk tetap sekolah.
"Saya terus pergi ke sekolah dan mendapat pekerjaan untuk membayar penitipan anak."
Dia kemudian menjelaskan bahwa orang tuanya mengeluarkannya dari sekolah umum dan ia belajar secara home schooling.
Dengan metode tersebut, ia bisa menjaga putranya saat bekerja dan belajar.
Gabby mengungkapkan bahwa dia sering dikira saudara perempuan putranya di depan umum.
Meski jalannya tak mudah, Gabby tetap berbahagia menjalani perannya sebagai ibu muda.
Resiko Hamil dan Melahirkan di Bawah Usia 20 Tahun
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hamil dan melahirkan di usia remaja di bawah usia 20 tahun memiliki resiko lebih besar.
Sebab, di usia tersebut organ-organ tubuh perempuan dinilai belum siap atau belum cukup matang untuk menghadapi kehamilan.
Ditambah lagi dengan kurangnya pengetahuan ibu usia muda terhadap berbagai persiapan dan evaluasi kehamilan hingga persalinannya.
Semua itu dipaparkan oleh dr. Manggala Pasca Wardhana, SpOG di rubrik KEHAMILAN Tabloid Nakita edisi 921 yang terbit, Rabu 23 November 2016.
Dilansir melalui Kompas.com, hamil di usia muda yakni di bawah 20 tahun memiliki banyak resiko komplikasi persalinan, antara lain:
1. Risiko abortus atau keguguran
2. Hipertensi dalam kehamilan
3. Persalinan prematur
4. Berat bayi lahir rendah (BBLR).
5. Ibu mengalami postpartum blues (baby blues).
6. Meningkatkan risiko kematian
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,The Sun,Tribun Trends |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar