GridPop.ID - Normalnya seorang manusia akan melakukan hubungan seks dengan sesama manusia.
Namun, kakek 68 tahun ini justru melakukan tindakan berbeda.
Bagaimana tidak? dirinya justru memilih melampiaskan nafsunya dengan berhubungan seks dengan seekor sapi.
Kejadian ini terjadi di Thailand pada tahun 2019 silam.
Dilansir oleh Nakita.ID dari laman Ladbible.com, seorang kakek pensiunan tertangkap basah berhubungan seks dengan seekor sapi.
Kakek 68 tahun ini berhubungan layaknya suami istri dengan seekor sapi betina milik warga yang berumur 2 tahun.
Aksi asusila ini terbongkar setelah warga pemilik sapi itu melihat sang kakek menyeret sapi miliknya ke semak-semak.
Seolah memiliki perasaan yang tidak enak, ia meminta bantuan kepada warga yang sedang lewat untuk memergoki sang kakek.
Pemilik sapi ini terkejut luar biasa saat melihat pensiunan itu berdiri tegak tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.
Sperma yang ada dikakinya menjadi bukti bahwa sang kakek sudah selesai melakukan aksi bejatnya.
"Kami melihat noda sperma di kakinya dan di semak-semak, jadi kami pikir dia pasti sudah selesai melakukan hubungan badan ketika kami menangkapnya," ujar sang pemilik.
Pensiunan 68 tahun ini pun kemudian dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan aksinya.
Tidak disangka pensiunan ini mengungkapkan alasan mencengangkan di balik aksinya.
Dirinya dengan percaya diri menyebut tindakannya hanya iseng.
"Sapi itu tidak terluka. Aku hanya melakukannya untuk kesenangan," ujar sang kakek.
Ternyata ia melakukan aksi itu karena terpicu dengan temannya yang sudah pernah mencoba sebelumnya.
"Saya punya teman yang telah melakukannya sebelumnya, dan mereka bilang pada saya rasanya enak, jadi saya ingin mencoba juga," pungkas sang kakek.
Pensiunan ini akhirnya hanya diberikan denda sebesar 300 Bath atau setara dengan Rp 139 ribu.
Hal ini dikarenakan penganiayaan hewan tidak ada di dalam Undang-Undang Thailand.
Maka sang kakek hanya dikenakan denda tersebut karena aksi tanpa busana di ruang publik.
Sebagai tambahan, seseorang yang lebih suka bercinta dengan binatang di sebut juga dengan zoophilia.
Meski perilaku tersebut sering dianggap kelainan atau gangguan, namun sebenarnya hal itu adalah orientasi seksual alami seseorang.
Orientasi seksual seseorang pada dasarnya bermacam-macam, ada yang menyukai lawan jenis (heteroseksual), sesama jenis (homoseksual), atau ada yang terangsang melihat benda tertentu, termasuk menyukai binatang.
"Manusia itu sebenarnya omni seksual alias ke mana saja bisa. Bahkan ada orang yang naik libidonya melihat jembatan. Makanya ada orang yang menikah dengan pohon atau anjingnya," kata dr.Roslan Yusni Hasan Sp.BS yang akrab disapa dokter Ryu dilansir dari laman kompas.com pada pemberitaan 2015 silam.
Walau demikian, menurut dr.Ryu, normal tidaknya orientasi seksual itu dibatasi secara moral oleh manusia.
"Orientasi seksual manusia adalah variasi dari otaknya yang dipengaruhi oleh banyak hal. Apa yang terjadi saat perkembangan otak di kandungan, misalnya hormon tertentu yang lebih tinggi, infeksi, dan sebagainya ikut berpengaruh pada orientasi seksual seseorang," kata dokter yang banyak meneliti kerja otak ini.
Karena orientasi seksual itu merupakan bakat bawaan atau kecenderungan sejak lahir, menurut dr.Ryu, agak sulit mengubahnya.
"Ada orang yang senangnya asin, manis, atau asem, itu kan kecenderungan, tidak ada yang perlu diubah," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam ilmu kejiwaan modern sejak tahun 1980-an, orientasi seksual yang berbeda-beda ini tak lagi dianggap sebagai kelainan.
"Disebut gangguan itu kalau yang bersangkutan merasa terganggu. Lagi pula yang banyak itu bukan berarti yang normal. Misalnya kalau kebanyakan orang hidungnya mancung apakah yang pesek itu tidak normal? Dalam populasi heteroseksual, pasti ada yang menghasilkan keturunan homoseksual, ini hanya soal variasi saja," imbuhnya.
Kembali kepada kecenderungan untuk bercinta dengan binatang, menurut dr.Ryu hal tersebut bisa jadi masalah jika dilakukan di sebuah negara yang memiliki undang-undang perlindungan hewan.
"Kalau ada undang-undangnya maka perilaku itu bisa dianggap kejahatan," katanya.
GridPop.ID (*)
Source | : | kompas,Nakita.ID,LADbible |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar