GridPop.ID - Nasib menyedihkan dialami oleh bocah perempuan ini.
Diusianya yang masih balita, dirinya dijadikan mesin uang oleh orang tuanya.
Bahkan, dirinya sudah memiliki berat 32 kg setelah terus dipaksa menyantap makanan demi konten mukbang.
Dilansir oleh intisari online dari pemberitaan Eva.vn pada Selasa (25/8/2020), seorang bocah yang terkenal di jagat maya dengan nama Peggy terungkap dijadikan mesin uang oleh orang tuanya.
Anak tersebut, dikatakan masih berusia 3 tahun tetapi memiliki berat badan 30 kg, yang secara sengaja dilakukan oleh orang tuanya sendiri.
Biasanya anak usia 3 tahun memiliki berat sekitar 13-15 kg, namun Peggy balita asal China ini memiliki berat mencapai 32 kg.
Orang tuanya dengan sengaja menjadikan Peggy menjadi balita obesitas untuk menjadikannya mesin uang.
Peggy sendiri dianggap bayi viral di jagat maya YouTube, yang dibuat oleh orang tuanya.
Dalam tayangan video, orang tuanya membuat akun tersebut, untuk menampilkan video Peggy makan-makanan lezat seperti mukbang.
Namun, yang melakukannya adalah balita usia 3 tahun yang tak lain adalah Peggy.
Selama 4-5 menit, Peggy yang disuguhi makanan dalam jumlah banyak dipaksa makan-makanan yang sudah disediakan oleh orang tuanya di meja itu.
Kemudian, orang tuanya merekamnya dalam video pendek, kemudian mempostingnya di platform YouTube.
Sejauh ini akun YouTube Peggy telah mengumpulkan sebanyak 5.157 pengikut, dan semuanya mendapatkan banyak tayangan.
Bahkan untuk satu video saja, bisa mendapatkan tayangan penonton hingga 556.000, dengan demikian orang tua Peggy untung besar.
Dalam klip mukbang, Peggy duduk di depan meja makan raksasa yang sudak disediakan makanan oleh orang tuanya.
Setelah itu, dia dibiarkan untuk memakan hidangan itu sesuka hatinya tanpa bimbingan orang tuanya, semakin banyak semakin bagus.
Selain itu, selain hidangan umum, makanan yang disedikana oleh orang tuanya banyak yang mengandung lemak jahat, dan mengandung gula.
Selain itu minuman yang disediakan juga minuman bersoda, dan minuman berkarbonasi tinggi, yang bahkan daftar makanan itu sebaiknya tidak diberikan pada balita usia 3 tahun.
Pola makan itu dianggap tidak sehat, dan bisa menimbun penyakit bahkan sudah dilakukan pada anak usia 3 tahun.
Pola makan itu membuat tubuh Peggy membengkak dengan cepat, dan memiliki berat badan jauh melebihi anak-anak seumurannya.
Pada usia 2 tahun saja Peggy sudah memiliki berat sekitar 25 kg, dan kemudian dalam 1 tahun berikutnya dia memiliki berat mencapai 32 kg.
Selain itu, gadis balita itu makan makanan yang sebenarnya tidak diinginkannya, tetapi orang tuanya berulang kali memajang makanan itu supaya dimakan oleh Peggy.
Melihat Peggy makan-makanan tanpa kontrol yang didalangi orang tuanya sendiri, netizen kesal dan marah bahkan menyebutnya sebagai eksploitasi anak.
Netizen menyebut orang tuanya menjadikan putrinya sebagai mesin uang, dan rela membuat anaknya makan-makanan yang tidak sehat
Hal itu bisa menimbun penyakit di kemudian hari, seperti penyakit jantung, gula, gangguan pencernaan dan penyakit serius yang mungkin datang di kemudian hari.
Menuai banyak kritikan dari netizen orang tuanya justru merasa tak bersalah, bahkan mereka mengatakan akan terus melakukannya sampai putrinya memiliki berat 50 kg.
Komunitas China berulang kali melaporkan akun tersebut, namun lembaga sosial dan hukum belum turun tangan untuk menyadarkan orang tua balita tersebut.
Tak hanya di China, orang tua di Indonesia ini juga menjadi sorotan setelah menjadikan bayinya yang masih berusia 10 bulan sebagai mesin uang.
Dilansir dari laman kompas.com, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengecam kasus bayi 10 bulan dicat warna silver dan dibawa mengemis di Pamulang, Tangerang Selatan.
Menurut Seto, tindakan tersebut sudah termasuk bentuk eksploitasi anak. Sehingga, tidak dapat dibenarkan apalagi dibiarkan begitu saja.
"Itu jelas eksploitasi anak di bidang ekonomi. Tentu sama sekali tidak dapat dibenarkan," ujarnya saat dihubungi, Senin (27/9/2021).
Menurut Seto, perbuatan menjadikan bayi 10 bulan sebagai manusia silver sangatlah membahayakan.
Hal itu berpotensi pada gangguan kesehatan sang anak yang masih dalam proses pertumbuhan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online,Eva.vn |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar