Sebagai informasi tambahan, Kanker prostat juga dapat menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih, tulang atau organ lain.
Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.
Dilansir dari GridHealth.ID menurut Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K), Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM dalam Virtual Media Briefing Prostate Cancer Awareness Month dari FKUI-RSCM-RSUI (07/09/2021), faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat meliputi:
- Usia yang semakin tua. Risiko terkena kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Penyakit ini paling sering ditemukan setelah usia 50 tahun
- Ras. Untuk alasan yang belum ditentukan, ras tertentu seperti orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat dan lebih agresif daripada orang dari ras lain.
- Sejarah keluarga. Jika saudara sedarah, seperti orangtua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko seseorang mengalaminya akan meningkat.
Selain itu, jika memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat bisa jadi lebih tinggi.
- Obesitas. Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan ideal. Pada orang gemuk, kanker cenderung menjadi lebih agresif.
- Diet dan gaya hidup. Diet tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk prostat.
- Mutasi genetik. Berhubungan dengan mutase gen BRCA1 atau BRCA2.
Baca Juga: Didiagnosis Kanker Prostat, Kak Seto Jalani Operasi Biopsi: Mohon Doa
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar