GridPop.ID - Sebuah rumah di Perumahan Kubang Mas Permai, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, terbakar habis dilahap si jago merah, Minggu (7/11/2021), pukul 22.00 WIB.
Dari kebakaran itu mengakibatkan empat orang penghuni rumah tewas mengenaskan.
"Yang meninggal dunia akibat kebakaran yakni ibu dan tiga anaknya," ujar Kapolsek Siak Hulu AKP Rusyandi Zuhri Siregar, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/11/2021).
Adapun sang ibu bernama Suriyati (44), sedangkan tiga anaknya bernama Ramadani Syafitri (22), Selvina Putri (17), dan Hazim Zhafran Syaputra (3).
Sementara suami Suriyati, Syafar (53) selamat dari kebakaran dengan luka bakar di tangan.
"Suaminya sudah diberikan perawatan medis di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru. Sedangkan jasad ibu dan tiga anaknya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau," kata Rusyandi.
Selain Syafar, tetangga sekitar pun mengaku merasa kehilangan atas meninggalnya korban dalam peristiwa itu.
"Mereka ramah. Semua rajin beribadah," kata Rani yang merupakan tetangga korban, Senin (8/11/2021), dikutip Tribun Wow dari Tribun Pekanbaru.
Menurut Rani, selama dia tinggal bertetangga dengan korban, dia merasa bahwa hubungan keluarga korban sangat harmonis.
11 tahun menjadi tetangga korban, dia menyebut tidak pernah mendengar cekcok dari keluarga tetangganya itu.
"Mereka sudah tinggal di sini 13 tahun. Duluan mereka dua tahun dari kami," kata Rini.
Keluarga ini hidup dari warung kebutuhan sehari-hari di halaman rumah.
Rani berujar, putri sulung pasangan Syafar dan Suriyati adalah Syafitri yang sudah menamatkan program Diploma bidang Keperawatan yang bekerja di sebuah praktik Bidan di Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu.
Sedangkan, putri kedua di keluarga ini, Selvina Putri sudah duduk di bangku Kelas XI SMA Negeri 2 Siak Hulu.
Anak laki-laki Syafar satu-satunya adalah Hazim Zhafran Syaputra. Hazim baru berumur tiga tahun.
Harun Al Rosyd menceritakan detik-detik penemuan jenazah korban saat proses evakuasi berlangsung.
Dia menjadi saksi bahwa jasad korban tengah berkumpul di kamar mandi dengan penampakan ibu memeluk ketiga anaknya hingga keempatnya, disebut tidak ada yang hangus terbakar.
"Hanya anak yang paling besar, Syafitri itu yang ada luka di mulutnya," katanya Senin (8/11/2021).
Sambil berbincang-bincang di lokasi kejadian, Harun mengungkapkan, lidah jasad Syafitri tergigit seperti tercekik.
Ada kemungkinan hal itu dikarenakan menghirup asap yang menyesakkan.
"Hidung mereka semua hitam," katanya.
Bhabinkamtibmas Kubang Jaya, Brigadir David Kusmanto menjadi saksi bahwa sang ibu masih berposisi seperti sedang memeluk meski sudah dipisahkan dengan anak-anaknya.
"Balita anaknya yang paling kecil sudah lepas dari pangkuan ibunya," ungkapnya.
David yang menggendong balita itu keluar dari rumah. Ia mencium aroma yang begitu wangi dari tubuh balita itu.
Di dalam rangkulan sang ibu, jasad Selvina menunduk ke kaki ibunya, sedangkan jasad putri sulung, Syafitri terkulai menyandar ke bak mandi.
Kepala Polsek Siak Hulu, AKP Rusyandi Zuhri Siregar mengatakan, tim bersama dengan dengan Bidang Labfor Polda Riau masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebarakan tersebut.
"Tim masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini," katanya, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Senin (8/11/2021).
Menjelaskan TKP kejadian, dia menyebut bahwa rumah yang dihuni oleh korban adalah rumah yang cukup sempit.
Selain digunakan untuk menjadi tempat tinggal, rumah itu juga dijadikan tempat untuk menjual kebutuhan sehari-hari.
"Keluarga ini membuka usaha kios barang harian, termasuk gas elpiji ukuran 3 kg," katanya.
Korban diduga terjebak di dalam karena kesulitan untuk melewati kobaran api yang melahap barang dagangannya.
Dia menceritakan, warga mengetahui kejadian kebakaran itu setelah seorang warga bernama Iden tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari luar rumahnya pada malam hari.
Iden kemudian mencari tahu asal suara dan mengetahui bahwa rumah yang dimiliki Syafar terbakar.
"Saat saksi keluar dari rumah, melihat api telah membakar rumah saudara Syafar (korban pemilik rumah)," ungkap Andi.
Andi mengatakan, Iden bersama warga langsung menghubungi Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru dan Kampar.
Api berhasil dipadamkan dalam satu jam, yakni pukul 23.00 WIB.
Dalam cerita warga, sejumlah warga yang menyaksikan kobaran api di sana sempat melihat korban dan memintanya untuk segera keluar.
Di balik kobaran api, sejumlah melihat ibu malang itu berdiri di dalam rumah.
"Kak, keluar kak. Bawa keluar anak-anak itu lagi," kata pria itu menirukan seruannya kepada Suriyati.
Ia mengatakan, Suriyati masuk ke dalam satu ruangan untuk membawa ketiga anak-anaknya.
Sayang, api terlalu cepat membesar dan menjalar ke dalam rumah.
Akhirnya ibu dan tiga anaknya itu terjebak dalam rumah dan tidak bisa keluar hingga akhirnya ditemukan tewas.
Kepala Dusun I Desa Kubang Jaya, Hermandianto juga datang ke lokasi.
Ia menjumpai Syafar meraung-raung di halaman rumah.
"Selamatkan anak, istri saya," katanya menirukan teriakan Syafar yang terus meronta.
Hermandianto mengatakan, Syafar sempat nekat menerobos api untuk menyelamatkan anggota keluarganya.
"Makanya tangannya dan wajahnya terbakar," kata Hermandianto.
Namun, apa yang hendak dilakukan Syafar dicegah warga karena dinilai berbahaya.
Syafar hanya bisa meraung-raung melihat rumah yang di dalamnya istri dan tiga anaknya dilalap si jago merah.
Dalam prosesnya Syafar kemudian dibawa ke rumah seorang warga sebelum kemudian dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar