GridPop.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum terungkap.
Hingga saat ini pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi misteri.
Beberapa saksi kunci telah dihadirkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Yosef, suami dan ayah dari korban kembali menjalani pemeriksaan terbarunya.
Dalam pemeriksaan yang digelar pada Selasa (9/11/2021), Yosef dicecar lima pertanyaan oleh pihak kepolisian.
Termasuk soal asbak rokok, karakter anak laki-lakinya yang temperamental, dan kucing peliharaan Amalia.
“Hari ini cuma lima pertanyaan saja dan semuanya masuk dalam berita acara saksi tambahan,” ungkap Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.
Melansir TribunWow.com, dalam pemeriksaan kali ini Yosef memaparkan sifat tempramental yang dimiliki oleh sang putra, Yoris.
Rohman menuturkan kliennya sudah berhenti merokok jauh sebelum pembunuhan itu terjadi.
“Pak Yosef punya dua asbak rokok, tapi itu buat tamu karena Pak Yosef sudah tidak merokok sejak sebelum kejadian,” jelasnya.
Terkait sifat tempramental Yoris, pengacara Yosef itu pun menuturkan bahwa Yoris pernah dirukiah.
“Fokus pertanyaan BAP kali ini yang pertama adalah bahwa Yoris pernah dirukiah. Itu kurang lebih di tahun 2018,” kata Rohman Hidayat.
Yosef juga mengak pernah dikejar dengan golok oleh putranya sendiri. Kejadian membawa golok itu diungkapkannya sudah terjadi sejak sekitar sepuluh tahun lalu.
“Kalau masalah itu sudah lama ya, sudah silam, sekitar 2010 atau 2009 kalau tidak salah. Saya bawa golok tumpul itu membela ibu,” kata Yoris.
Ia sakit hati melihat ibunya menangis yang baru melihat ayahnya bermesraan dengan istri keduanya.
“Kelihatan itu, mungkin langsung mamah nangis, ke aa ngadu. Aa itu mamah sama Amel, itu ngelihat Mimin sama ini, mamah enggak kuat, gitu-gitulah. Langsung saya marah. Mana papah (mengacungkan tangan) plek ke motor orang (memukulkan golok ke motor),” katanya.
Setelah itu, Yoris mengaku ditenangkan oleh satpam yang ada di lokasi kejadian.
Selain yosef dan Yoris, saksi kunci lain yang menjadi sorotan adalah Danu.
Danu memberi kesaksian dirinya disuruh oleh Banpol untuk menguras bak mandi yang menjadi TKP pembunuhan amalia.
Namun kesaksian Danu tersebut dibantah oleh pihak kepolisian.
Diberitakan Kompas.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago membantah hal tersebut secara langsung.
"Tidak ada itu," kata Erdi saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).
Ia menegaskan TKP merupakan lokasi yang steril. TKP juga merupakan kewenangan dari penyidik.
Banpol sendiri tak memiliki kewenangan untuk membuka atau menutup TKP.
"Enggak ada, TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada," kata Erdi.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar