"Pasien yang berbohong juga bisa dijerat pasal penipuan," tambahnya.
Minggu ini, pemerintah Queensland mengumumkan akan memperpanjang mandat vaksin untuk memasukkan semua staf layanan kesehatan swasta ke dalam daftar tersebut.
Orang-orang diberi waktu hingga 15 Desember mendatang untuk mendapatkan dua dosis vaksin dan menunjukkan bukti agar mereka tidak hanya bisa melanjutkan pekerjaan, juga kehidupan pribadi mereka seperti biasa.
"Anda tidak akan bisa pergi ke manapun untuk hiburan apapun, bagi yang belum memiliki sertifikat. Anda akan memiliki kehidupan yang sangat, sangat kesepian," kata Dr Perry.
Ini menunjukkan bahwa bukti seseorang telah divaksinasi secara lengkap akan diperlukan untuk pergi ke sebagian besar tempat di negara itu.
Denda sebesar 1.378 dolar Australia pun telah diumumkan untuk penduduk Queensland yang diyakini telah melanggar perintah terkait pandemi.
Sementara itu, sektor bisnis telah disarankan untuk melaporkan ke polisi jika ada dugaan pelanggaran yang dilakukan karyawannya.
"Pub dan klub harus mencari tahu apakah pengunjungnya telah divaksinasi, sebelum mengizinkan mereka masuk. Jika tidak, bisnis mereka akan bangkrut," kata Dr Perry.
Perlu diketahui, Australia yang telah mencatat sekitar 188.000 kasus Covid-19 dari 252 juta kasus di seluruh dunia, memiliki beberapa aturan pembatasan terberat di dunia, terkait virus ini.
Warganya telah mengalami beberapa sistem penguncian (lockdown) terlama dan paling ketat, serta mandat vaksin di area tertentu.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar