GridPop.ID - Keseringan buang air kecil tentu membuat seseorang merasa tak nyaman.
Pasalnya, ada orang yang dalam satu hari bisa bolak-balik hingga 10 kali ke kamar mandi hanya untuk buang air kecil.
Namun, ada pula yang hanya 4 kali saja buang air kecil dalam satu harinya.
Dilansir dari Kompas Health, berdasarkan sisi medis memang kebutuhan manusia untuk kencing berbeda-beda.
Nah, sebenarnya berapa kali normalnya seseorang buang air kecil dalam satu hari?
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.
Sebut saja salah satunya jumlah serta jenis minuman yang dikonsumsi dalam satu hari.
Alkohol dan minuman berkafein memiliki sifat diuretik yang akan membuat kita sering buang air kecil.
Sementara faktor lain yang memengaruhi frekuensi buang air kecil antara lain:
1. Usia
Biasanya usia yang kian bertambah bisa menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang jadi lebih sering buang air kecil di tengah malam.
Hal ini mungkin disebabkan oleh pembesaran prostat atau penurunan produksi hormon yang membantu mengonsentrasikan urin agar Anda bisa menahannya sampai bangun di pagi hari.
2. Kehamilan
Ketika hamil, tingkat cairan dalam tubuh meningkat hingga membuat seseorang jadi lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Bayi di dalam perut juga dapat menekan kandung kemih dan membuat ibu hamil jadi buang air kecil lebih banyak.
3. Efek obat
Obat-obatan tertentu, terutama untuk tekanan darah tinggi, juga bersifat diuretik.
Sementara itu, intensitas buang air kecil yang terlalu sering dengan disertai perubahan warna serta aroma sebaiknya menjadi perhatian lebih.
Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi suatu tanda bahaya bagi kesehatan tubuh.
Peningkatan buang air kecil yang tiba-tiba dapat disebabkan oleh:
Penurunan frekuensi buang air kecil juga bisa menjadi tanda adanya gangguan prostat atau obstruksi ureter.
Itu lah sebabnya disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika mengalami perubahan frekuensi buang air kecil.
Sementara itu dilansir dari TribunHealth via TribunVideo.com, terkait gangguan prostat, umumnya dialami oleh pria berusia di atas 40 tahun.
Biasanya kondisi ini kerap dialami oleh pria yang telah berumur.
Kian bertambahnya usia, maka risiko mengalami gangguan prostat juga makin tinggi.
GridPop.ID (*)
Source | : | TribunVideo.com,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar