Tak hanya itu saja, hal ini bisa menyebabkan kualitas tidur ikut terganggu.
Bahkan nafsu makan bisa menurun dan kehidupan seksual juga ikut terganggu.
Terkadang ide bunuh diri dan percobaan bunuh diri muncul.
Dokter menuturkan jika tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menjadi gejala depresi.
"Pada dasarnya bahwa seseorang itu ketika mengalami depresi, karena cemas dan depresi terkadang timbal balik menyebabkan seseorang menjadi susah untuk tidur," imbuhnya.
Saat seseorang mengalami sedih berkepanjangan, menyebabkan kesulitan tidur cukup dan mudah terbangun dari tidurnya.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang tidak bisa kembali tidur.
Seringkali penderita depresi merasa putus asa dan tidak berdaya.
"Semangatnya hilang, terus merasa tidak berdaya, merasa tidak berguna lagi dalam hidup ini," tambahnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar