Merasa dirinya dipojokkan dengan sikap sang anak, Ningsih pun bereaksi keras dan akan menuntut balik atas Air Susu Ibu (ASI) yang telah ia keluarkan untuk merawatnya ketika bayi.
"Pokoknya saya tidak maafkan dia (Rully), pokoknya dia harus bayar air susu saya. Saya sudah capek jadi ibu, saya sudah bosan," kata Ningsih dengan nada tinggi.
Meski melihat sang ibu tak terima dengan tawarannya, Rully tetap bersikukuh untuk membagi warisan sang ayah.
Rully mengklaim bahwa dirinya hanya meminta haknya sebagai ahli waris dari almarhum ayahnya.
Ia beralasan bahwa dirinya tak ingin dikemudian hari ada yang mengklaim harta warisan sang ayah.
"Nanti kalau sudah putusan kita akan tahu hak-hak kita, hak adik saya, hak mama saya. Dan ini juga untuk jaga-jaga kalau nanti ada yang mengeklaim harta warisan almarhum bapak," kata Rully.
Rully pun menambahkan bahwa rumah yang telah berdiri di tanah sengketa seluas 4,2 are tidak akan diganggu olehnya.
Ia pun menambahkan bahwa rumah tersebut akan jadi rumah bersama.
"Walaupun sudah dibagi, rumah itu tidak akan dirusak, tidak akan disekat, atau tidak akan dijual. Tetap rumah itu berdiri seperti semula, hanya saja kita tahu hak-hak kita," kata Rully.
GridPop.ID (*)
Source | : | Serambinews.com,Sosok.id |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar