GridPop.ID - Menjadi seorang publik figur bukanlah perkara yang mudah, apalagi bagi artis perempuan karena sering menjadi sasaran KBGO (kekerasan berbasis gender online).
Kondisi fisik yang dinilai tidak sesuai dengan standar kecantikan membuat artis perempuan kerap mendapatkan perundungan atau body shaming.
Menanggapi hal tersebut, aktris sekaligus produser film Lola Amaria pun buka suara.
Dalam diskusi Ubah Narasi: Peran Media dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan, Lola Amaria menyampaikan hal yang penting untuk diutamakan saat melakukan casting atau seleksi artis perempuan untuk sebuah proyek film tertentu.
Diskusi tersebut bertujuan untuk membuka pembahasan terkait peran media dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Standar kecantikan tertentu yang merupakan konstruksi sosial cukup toxic bagi perempuan telah menjadi beban bagi para artis perempuan di Indonesia.
Tampil di layar lebar dan membintangi peran tertentu membuat fisik dari artis perempuan kerap kali menjadi sorotan penonton.
Tak sedikit penonton yang melemparkan komentar yang bersifat bodyshaming ketika artis perempuan tersebut dianggap tidak memenuhi standar kecantikan untuk memerankan sebuah karakter.
Bagi produser Lola Amaria, hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kepercayaan diri perempuan.
Maka, ia selalu mengutamakan pemilihan artis yang cocok dengan karakter dibandingkan mementingan fisik saat casting.
"Jika melihat film-film yang saya buat, saya bermain di karakter," tegas Lola.
"Film saya banyak bicara soal isu-isu sosial, jadi buat saya fisik dalam film kalau tidak sesuai karakter jadi tidak penting," tambahnya.
Lola juga menyoroti perempuan Indonesia yang secara natural sudah memancarkan kecantikannya sendiri.
"Perempuan kulitnya sudah cantik, kulitnya sawo matang, justru film-film seperti itu yang bisa dibawa ke luar negri, inilah gambaran perempuan Indonesia," papar Lola Amaria.
Lola selalu mencari artis perempuan bertalenta yang mampu menghidupkan karakter yang ia ciptakan dalam film.
"Karakter dalam film itu penting, saya tidak melihat wajah cantik, saya selalu melihat karakter dan bagaimana artis ini dapat memainkan karakternya dengan baik," tutupnya.
Bagi Lola Amaria, kemampuan artis untuk akting dan menghidupkan karakter dalam film dapat membuktikan kepada pelaku KBGO bahwa fisik tidak penting.
Menghidupi karakter itu bukanlah hal yang mudah menurut Lola, maka penting untuk mengutamakan talenta artis perempuan dibandingkan mengikuti standar kecantikan sosial yang toxic.
GridPop.ID (*)
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar