Bancel menjelaskan, para peneliti khawatir karena 32 dari 50 mutasi dari varian Omicron ditemukan di protein mahkotanya.
Protein di mahkota tersebut biasanya dipakai para produsen vaksin untuk meningkatkan efektivitas melawan virus corona.
Bancel menuturkan, dia memprediksi bakal terdapat penurunan cukup besar dalam keampuhan vaksin melawan varian Omicorn.
Moderna sebelumnya sudah mengeklaim tengah mengembangkan vaksin yang spesifik menargetkan galur yang awalnya disebut varian Botswana ini.
Bancel mengatakan, pihaknya bisa saja mengirimkan sekitar dua sampai tiga miliar dosis pada tahun depan.
Namun dalam pandanganya, akan sangat berbahaya mengganti seluruh produk dengan vaksin spesifik varian Omicron, sementara varian lain masih berkeliaran.
GridPop.ID (*)
Source | : | AFP |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar