Ia membantah bahwa ada mahasiswi dari Fakultas Ekonomi yang namanya dicoret dari daftar yudisium.
Protes saat yudisium tersebut, kata Iwan sama sekali tak ada kaitannya dengan kasus dugaan pelecehan seksual.
"Terkait pemberitaan itu tidak benar, jadi jangan dikait-kaitkan dengan kasus itu (dugaan pelecehan seksual).
Ini adalah yudisium, persyaratan yudisium itu sudah baku jadi jika dikaitkan dengan kejadian itu tidak benar," ujarnya Jumat.
Menurut Iwan, mahasiswi tersebut diikutkan dalam sesi kedua yudisium lantaran saat ini masih dalam kondisi pandemi.
"Kita harus patuh pada protokol Covid-19, dan peserta yudisium ini cukup banyak sehingga tidak mungkin (mahasiswi) itu diikutkan di sesi pertama,
jadi diikutkan di sesi kedua," terang Iwan.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi Unsri Mohamad Adam menambahkan, terkait mahasiswi tersebut, ada komisi etik yang saat ini menangani dugaan pelecehan seksual di Unsri.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar