andriana
GridPop.ID - Punya berat badan yang ideal memang menjadi keinginan semua orang.
Bagi mereka yang memiliki berat badan tidak ideal biasanya akan melakukan segala cara agar tidak di pandang sebelah mata oleh orang lain.
Namun tak sedikit dari mereka yang menyerah di tengah jalan dan tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Terutama bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan yang dikategorikan obesitas.
Berikut ini ada kisah seorang pria yang berhasil turunkan berat badannya sebanyak 118 kilogram.
Pria tersebut berjuang keras hilangkan lemak di tubuhnya bukan tanpa alasan.
Dilansir Tribun Trends dari SiakapKeli, ia menurunkan berat badan karena setiap melamar pekerjaan selalu ditolak karena alasan terlalu gemuk.
Pria yang bernama Ahmad Afif Zafran ini membagikan perjalanannya menurunkan berat badan di Facebook hingga viral.
Mulai tahun 2019, Afif berusaha menurunkan berat badannya.
Ia berolahraga dan berhasil menurunkan puluhan kilogram lemak di tubuhnya.
Afif mengatakan, ia berhasil menurunkan berat badan dari 214 kg ke 96 kg dalam waktu 2 tahun.
Saat obesitas, ia mengaku terkadang sulit bergerak dan sering merasa frustasi dengan dirinya sendiri.
Karena kondisinya itu, ia juga kesulitan mendapatkan pekerjaan.
"Ini adalah fase gelap dalam hidup saya selama menjadi 'bob'."
"Wajahnya ceria, tapi pada malam sebelumnya saya terkadang sendirian, saya akan menangis," ujarnya.
Bahkan di dalam kamarnya, tidak terdapat cermin kecuali kaca jendela kamarnya.
"Kamar saya hampir tidak memiliki cermin kecuali jendela kamar."
"Ketika melihat diri di cermin, timbul rasa kecewa dan marah pada dirinya sendiri."
"Banyak teman terdekat saya yang tahu cerita saya pergi mencari pekerjaan tetapi tidak ada yang mau menerima," pungkas Afif.
Alhasil, Afif memutuskan untuk berwirausaha.
Menurutnya, kebiasaan makan yang tidak sehat menjadi penyebab kenaikan berat badannya.
Berawal dari situ, Afif pun bertekat dan bersemangat untuk menurunkan berat badan.
Ia menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga di gym.
Afif juga makan sayur dengan porsi yang banyak saat diet dan hanya makan nasi dalam jumlah kecil.
Meski telah mengalami perubahan yang signifikan dibanding sebelumnya, Afif mengatakan perjalanannya masih jauh dan kini ia tetap menjaga pola hidup sehatnya.
Melansir Kompas.com, National Institutes of Health atau NIH spesifik menjabarkan, penyebab utama obesitas adalah makan terlalu banyak dan bergerak terlalu sedikit.
Jika Anda mengonsumsi energi dalam jumlah tinggi, misalnya lemak atau gula tetapi tidak berolahraga, maka sebagian besar energi berlebih akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak.
Viana, direktur klinis program kesehatan menjelaskan, cara yang paling umum untuk melihat ciri-ciri obesitas adalah dengan menghitung BMI (indeks massa tubuh).
"Ini adalah angka yang diperoleh dengan membagi berat badan seseorang dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan mereka dalam meter," jelasnya.
Jika Anda memiliki BMI 30 ke atas, ini bisa dianggap dalam kisaran obesitas.
Namun Viana menegaskan, hal ini perlu diperhatikan dengan teliti. Sebab, tak semua orang yang memiliki BMI lebih dari 30 mengalami obesitas, begitu pun sebaliknya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar