GridPop.ID - Sudah 109 hari pelaku pembunuhan di Subang belum terungkap.
Cara main pelaku pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu pun terbilang cukup rapi karena sempat memandikan kedua jenazah.
Lantas, apakah pelaku pembunuhan di Subang itu memahami ilmu forensik?
Ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti, memahami mengapa kasus pembunuhan di Subang sangat lama diungkap.
Menurut ahli ilmu forensik itu, di antara penyebabnya adalah jejak perampasan nyawa ibu dan anak di Subang itu sangat samar karena sengaja dihilangkan oleh pelaku.
Dokter Hastry yakin pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sangat paham ilmu forensik sehingga bisa bertindak sedemikian sempurna untuk menghilangkan jejak-jejak.
Melansir dari Tribun Bali, hal itu diungkapkan dr Hastry dalam video yang tayang di channel Youtube Denny Darko, Selasa (23/11/2021).
Kondisi jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat ditemukan di dalam bagasi mobil memang sudah bersih.
Pelaku memandikan dan membersihkan jenazah keduanya sebelum memasukkan ke dalam mobil Alphard yang diparkir di depan rumah mereka di Dusun Ciseuti, Subang, Jawa Barat.
Selain sudah memandikan, pelaku juga mengelap sejumlah tempat di tempat kejadian perkara atau TKP, termasuk di antaranya setir mobil dan pintu-pintu.
Menurutnya, hal itu dimungkinkan karena saat ini sangat mudah mengakses pengetahuan tentang ilmu forensik.
Meski memahami ilmu forensik, kejahatan yang dilakukan pelaku tidak sempurna.
Kombes Pol Erdi A Chaniago memberikan jawaban tegas bahwa opini yang beredar di masyarakat itu tak demikian.
“Itu tidak demikian ya,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, dikutip Tribunjabar.id dari tayangan metrotvnews, Minggu (5/11/2021).
Erdi menegaskan bagaimana pelaku mengetahui ilmu forensik sementara ia melakukan perbuatan kejahatan.
Menurutnya, memiliki keahlian di bidang forensik justru baiknya diberdayakan keahliannya tersebut dalam segala pekerjaannya.
Demikian, Erdi menegaskan bahwa menurutnya pelaku pembunuhan di Subang tidak sepenuhnya mengetahui ilmu forensik.
Namun, ia menduga ada beberapa hal di mana pelaku sudah mempelajari rencana kejahatan mereka. Hal ini karena polisi masih menemukan jejak pelaku di TKP.
“Jadi bukan berarti yang bersangkutan (pelaku) ahli dalam forensik, tidak demikian,” tegasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jabar,Tribun Bali |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar