Rumah tersebut hanya berukuran kecil dengan beratapkan genteng.
Totalnya ada tiga orang termasuk Lasiati yang saat itu berlindung di sana.
"Yang lain-lain rumah itu runtuh semua, pohon-pohon roboh," kata Lasiati.
"Alhamdulillah saya baca salawat, istigfar, azan di rumah itu."
Saat itu, kata Lasiati kondisi sudah gelap gulita tak terlihat apa-apa.
"Di sebelah saya jalannya lavanya, dekat, enggak jauh," ungkap Lasiati.
"Saya enggak tahu hidup atau mati waktu itu," tuturnya.
"Saya cuma bisa berdoa, baca salawat sama azan, saya pasrah sama Allah SWT."
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar