Nurfida bersama teman-temannya saat itu sedang mengaji di dekat rumahnya yang berada di Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Nurfida, langsung berlari ke bawah hingga masuk masjid ketika terdengar gemuruh dan awan panas guguran dengan cepat turun.
"Jadi dia sedang mengaji di masjid yang (kubah) biru di Kobokan itu.
Terus ada gemuruh dari Semeru, dia lari.
Lari kencang ke tempat yang aman. Sampai di desa sebelahnya dia masuk ke masjid," tutur Agung Setiawan.
Awan panas itu beruntungnya tak menyentuh masjid tempat Nurfida berlindung.
Daerah tersebut hanya mengalami hujan abu.
Para relawan, kata Agung sengaja mencari keberadaan orang-orang yang terekam video saat kejadian awan panas.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar