Di sisi lain, depresi yang dialami oleh perempuan disebabkan oleh pengaruh hormon karena kondisi-kondisi berikut ini:
- gangguan disforia pramenstruasi,
- depresi terkait dengan kontrasepsi hormonal,
- aborsi dan keguguran dan depresi,
- kehamilan dan depresi,
- depresi pasca melahirkan,
- infertilitas dan depresi pada wanita,
- perimenopause, menopause, dan depresi.
Lebih lanjut, dr. Nalini mengungkap ketika depresi tidak diobati maka dapat berkembang menjadi depresi mayor, bipolar, dan depresi kronis.
Depresi memasuki fase depresi mayor ketika gejala yang timbul adalah sebagai berikut:
- penurunan mood,
- murung,
- alami gangguan tidur,
- alami anhedonia,
- kelelahan,
- perasaan bersalah,
- penurunan konsentrasi,
- adanya pikiran untuk bunuh diri.
Biasanya gejala tersebut terjadi dalam periode dua minggu dan menyebabkan distres atau hendaya signifikan pada aspek sosial, pekerjaan, dan area lainnya.
Tapi, meski depresi pada perempuan lebih tinggi dibanding pada laki-laki, angka bunuh diri yang terjadi malah banyak dialami oleh laki-laki daripada perempuan.
Source | : | Tribun Wow,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar