"Tapi disitu saya pukul 23.30 WIB saja pulang duluan, karena hadrohnya lama banget," ujarnya lagi.
Peserta pengajian Saiful tersebut berasal dari luar wilayah RT 002/RW 03 Cipete, Pinang, bukan warga sekitar.
Hal lain yang tidak disukai warga, kata Edy, perilaku guru ngaji ini menunjukkan dirinya seakan-akan paling taat beragama.
Misalnya, dia tidak memperbolehkan orang lain menjadi imam salat di masjid atau musala di lingkungan sekitar.
Selain itu, Saipul mengirim broadcast undangan pengajian kepada grup warga memakai bahasa yang tidak umum dipakai warga sekitar.
Serta, Saiful melampirkan nomor rekening pada broadcast pesan singkat yang dikirimkannya.
Sikap Saiful itu justru membuat warga menjadi semakin tidak menyukai dirinya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Banten |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar