GridPop.ID - Belakangan ini banyak kasus guru ngaji yang terungkap.
Salah satunya yang dilakukan Ahmad Saiful, seorang guru ngaji di Tangerang yang tega melakukan pelecehan terhadap 2 muridnya.
Ahmad Saiful melakukan tindak pelecehan itu pada saat sedang mengajar mengaji di tempat kediamannya di Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Lokasi guru ngaji itu pun jadi sorotan.
Pasalnya, seperti yang dilansir dari Tribun Banten, kediaman Ahmad Saiful itu terlihat banyak menyimpan atribut organisasi masyarakat (ormas).
Fakta ini dibongkar oleh Ketua RT Ketua RT 002/RW 03 Kelurahan Cipete, Edy Supriyadi.
Dia juga mengungkapkan, kediaman Ahmad Saiful kerap didatangi orang-orang dari luar Cipete yang mengenakan atribut agama.
Dalam sehari-harinya, guru ngaji ini juga tidak disukai warga sekitar.
Menurut Edy Supriadi ketua RT 02/RW 03 Cipeter, Saiful tidak disukai oleh warga sekitar tempat lantaran pengajiannya tersebut sering mengganggu ketenangan warga sekitar.
Pasalnya, tempat tinggal Saiful di gang sempit dan banyak deretan rumah kontrakan.
Tempat pengajian itu berlokasi di Jalan Sekretaris 2 RT 02/RW 03, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Salah satunya menggelar kegiatan hadroh atau musik rebana hingga pukul 00.00 WIB yang menggunakan pengeras suara.
Dia mengetahuinya ketika Edy Supriadi mencoba mengikuti pengajian Saiful karena menghargai undangan yang diberikan Saiful.
"Saya bisa tau itu karena sempat dateng sekali, untuk menghargai dia karena dia mengajak saya," kata Edy Supriadi saat ditemui di rumahnya, Cipete, Pinang, Kamis (16/12/2021).
"Tapi disitu saya pukul 23.30 WIB saja pulang duluan, karena hadrohnya lama banget," ujarnya lagi.
Peserta pengajian Saiful tersebut berasal dari luar wilayah RT 002/RW 03 Cipete, Pinang, bukan warga sekitar.
Hal lain yang tidak disukai warga, kata Edy, perilaku guru ngaji ini menunjukkan dirinya seakan-akan paling taat beragama.
Misalnya, dia tidak memperbolehkan orang lain menjadi imam salat di masjid atau musala di lingkungan sekitar.
Selain itu, Saipul mengirim broadcast undangan pengajian kepada grup warga memakai bahasa yang tidak umum dipakai warga sekitar.
Serta, Saiful melampirkan nomor rekening pada broadcast pesan singkat yang dikirimkannya.
Sikap Saiful itu justru membuat warga menjadi semakin tidak menyukai dirinya.
"Dia sering ngirim broadcast undangan pengajiannya di grup warga, tapi bahasanyanya tuh tinggi banget, seakan-akan dia paling suci lah gitu," kata Edy.
Usut punya usut seperti yang dilansir dari Kompas.com, Ahmad Saiful ternyata eks Ketua Ranting Front Pembela Islam (FPI) Kelurahan Cipete, Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
"Kan dulu dia Ketua ranting FPI dulu, ranting di wilayah Cipete," ucap Edy saat ditemui, Kamis (16/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Edy mengungkapkan Saiful acap kali menunjukkan identitasnya sebagai anggota FPI kepada warga setempat.
Namun, usai FPI dibubarkan oleh Pemerintah Pusat, pelaku pelecehan seksual itu tak lagi menunjukkan identitasnya sebagai anggota organisasi masyarakat tersebut.
Baca Juga: 2 Hari Dicari-cari, Pria Ini Kaget Liat Istrinya Sudah Tak Bernyawa di Dalam Sumur, Korban Sempat Kirim Pesan Terakhir Sebelum Menghilang dan Ditemukan Tewas
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Banten |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar