GridPop.ID - Baru-baru ini warganet dibuat gedek-gedek dengan kelakuan kepala desa (Kades) Nglebak, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Karena ketidaktahuannya, satu pesawat gagal lepas landas dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Ya, Sudarto membuka pintu darurat.
Aksi Sudarto ini pun sempat terekam kamera dan viral di media sosial.
Sudarto beralibi bahwa masih awam dan baru pertama kali naik pesawat, membuat ketidaktahuannya tanpa sengaja membuka pintu darurat.
Ia berpikir bahwasannya sistem di pesawat sama saja seperti saat menaiki bus.
Akibat ulahnya, para penumpang yang ada di pesawat itu harus berpindah pesawat lantaran pesawat semula gagal terbang.
Diketahui Sudarto hendak pulang ke kampung halamannya dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Setelah sebelumnya rombongan kades ada kegiatan di Jakarta.
Saat kejadian, Sudarto mengaku sedang linglung karena sebelum keberangkatan tiket pesawat miliknya tak menerima tiket bahkan jelang keberangkatan.
"Saya enggak ada tiketnya akhirnya tiketnya itu munculnya jam 09.00 lebih lewatnya masuk di HP,"
"Jadi ternyata membuat pikiran enggak fit jadi merasa ketakutan," katanya dikutip GridPop.ID dari Tribun Sumsel.
Sebelumnya, ia juga mengaku tempat duduknya ditukar.
Seharusnya ia tidak duduk disamping pintu darurat namun kemudian diminta pramugari untuk pindah kursi.
Usai adanya insiden gagal terbang itu, Sudarto siap bertanggungjawab dan meminta maaf kepada para calon penumpang lainnya, yang notabene merupakan para kades di tiga kecamatan se-Kabupaten Blora.
"Saya langsung SMS teman-teman, mohon maf karena tidak jadi terbang andai kata saya ikhlas karena ini saya termasuk mengganggu tentang kenyamanan teman-teman kades, nanti saya siap andai kata bapak-bapak merasa saya kecewakan saya siap segala-galanya," ucap Sudarto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Namun, calon penumpang lainnya memaklumi kelakuan Sudarto. Sehingga, para kades tersebut tidak ingin mempermasalahkan peristiwa gagalnya mereka pulang ke Blora menggunakan pesawat terbang.
"Terus akhirnya muncul dari teman-teman semua 'enggak Mbah, pokoknya yang penting semua ini selamat, kebersamaan ini enak dan maksudnya pahit getirnya ya sama-sama dirasakan'," kata dia.
Setelah gagal terbang, para calon penumpang tersebut kemudian dialihkan menggunakan moda transportasi lainnya.
Sedangkan Sudarto memilih pulang ke Blora melalui moda transportasi darat menggunakan bus.
"Saya langsung diantarkan sama pihak bandara ke terminal pasar rebo, naik bus harapan jaya turun Ngawi," ujar dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar