GridPop.ID - Nasib pahit dialami oleh wanita ini.
Meski usainya masih muda, wanita ini terpaksa kehilangan satu kakinya.
Sebelumnya, wanita ini mengira jika dirinya hanya merasa kelelahan biasa sebelum akhirnya mengalami kejang-kejang dan bertambah parah.
Dilansir dari laman suar.id pada pemberitaan 2020 lalu, seorang wanita muda dari Wenzhou, Sichuan di China, harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi pengiring pengantin selama dua hari berturut-turut.
Min Wenqing yang berusia 24 tahun merasa sakit seperti dia terserang flu ketika dia menjadi pengiring pengantin pada hari kedua.
Dia hanya menganggap remeh dan berpikir mungkin dia hanya kurang istirahat dan kelelahan biasa.
Sayangnya itu ternyata adalah hal yang serius.
Anggota keluarga terkejut melihat Min mengalami kejang ketika dia beristirahat di tempat tidur.
Kejang-kejang berlangsung sekitar 10 menit pada hari kedua upacara pernikahan.
Dia tidak punya pilihan selain berkonsultasi dengan dokter di desanya karena dia pikir mungkin ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Dokter memberikan obat flu untuknya karena dia tidak memiliki gejala lain yang menunjukkan adanya sakit selain flu.
Min minum obat yang diresepkan untuknya, tetapi kondisi Min terus memburuk pada hari berikutnya.
Min bahkan muntah-muntah parah sehingga keluarganya membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Keluarga Min sangat mengkhawatirkannya karena obat itu tampaknya tidak berpengaruh padanya.
Yang mengejutkan, para dokter di sana mendiagnosisnya dengan sembilan kondisi medis, yang meliputi miokarditis fulminan, sepsis, infeksi usus, dan berbagai disfungsi organ.
Setelah dirawat, kesehatan Min memburuk dan dia mengalami serangan jantung di rumah sakit dan staf medis harus bertindak cepat untuk menyelamatkan hidupnya.
Mereka berhasil menolongnya tepat waktu dan menyelamatkan hidupnya, sayangnya kondisinya terus menurun sejak saat itu.
Dia dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut dan di sanalah para dokter menemukan bahwa dia mendapatkan infeksi parah di kaki kanannya.
Bakteri dari infeksi telah memasuki tubuhnya melalui nekrosis iskemik pada tungkai kanan bawahnya dan bisa berakibat fatal.
Setelah meninjau semua tindakan, para dokter percaya bahwa kesempatan terbaik untuk bertahan hidup bagi Min adalah mengamputasi betis kanannya.
Hal itu dilakukan untuk menghentikan infeksi agar tidak membunuhnya.
Operasi dilakukan dan Min pulih dari waktu ke waktu.
Dilaporkan bahwa kondisinya saat ini sudah stabil.
Dokter Salah Amputasi Kaki Pasien
Dilansir dari laman kompas.com pada pemberitaan 2010 silam, dokter salah mengamputasi kaki seorang perempuan Austria berusia 90 tahun.
Kaki yang tidak sakit malah diamputasi. Dokter ahli bedah dan seorang dokter kedua, yang diduga membuat kesalahan ketika merencanakan operasi, telah didakwa menimbulkan luka-luka karena kelalaian.
Mereka akan diadili pada November mendatang.
Perempuan yang sekarang berusia 91 tahun itu, yang menderita penyakit pembuluh darah, pergi ke rumah sakit Tyrolean di kota Sankt Johann, tanggal 16 Juni, untuk amputasi kaki.
Namun, setelah prosedur itu selesai, sebagaimana diberitakan Telegraph, Selasa (12/10/2010), para dokter menyadari bahwa mereka telah membuang anggota tubuh yang salah, yang seharusnya tetap ada.
Rumah sakit Austria itu mengatakan, kesalahan manusia serta prosedur keselamatan merupakan sebab dari kejadian itu, dan dokter yang menangani operasi itu telah diberhentikan setelah 25 tahun bekerja.
Kaki yang sakit dari perempuan tua itu akhirnya diamputasi dalam operasi kedua beberapa hari kemudian.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar