GridPop.ID - Curah hujan kian meningkat di Tanah Air sejak akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022.
Tak hanya itu, hujan disertai angin kencang dan sambaran petir pun terjadi di beberapa daerah di Tanah Air.
Salah satu daerah terdampak adalah provinsi Nusa Tenggara Timur.
Seorang wanita asal kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Delfina meregang nyawa usai tersambar petir pada Jumat (7/1/2021).
Mengutip Tribunnews.com, disebutkan Kepala Badan Pengangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo membenarkan kejadian tersebut.
Ia telah berkonsultasi dengan BPBD Kabupaten TTS terkait peristiwa tersebut.
Dari data yang diterima, ia kemudian menerangkan detik-detik korban tersambar petir.
Kala itu korban yang berusia 24 tahun tersambar petir saat sedang bermin ponsel yang sedang dicharge di dalam rumahnya.
Pasca terkena sambaran petir, korban sempat berlari ke luar rumah sebelum jatuh dan meninggal dunia.
"Sambaran petir tak hanya menyambar rumah warga yang tewas, beberapa rumah warga lain di sekitarnya juga ikut tersambar," katanya.
Selain memakan korban jiwa, sambaran petir juga merusak peralatan elektronik di rumah warga dan jaringan listrik di daerah tersebut.
Untuk itu, ia mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan di tengah ancaman cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai sambaran petir/kilat.
Kasus serupa pun sebelumnya terjadi di Cilincing, Jakarta Utara.
Mengutip Kompas.com, diungkapkan seorang satpam tersambar petir saat berpatroli di wilayah PT Komatsi, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021).
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @romansasopirtruck tampak AR berjalan di tengah hujan sedang membawa payunng dan sedang berkomunikasi melalui halky talky (HT).
Percikan api disertai kilat menyilaukan muncul seiring menyambar satpam yang bernama Abdul Rosyid.
Mengutip Tribunnews.com, pasca tersambar petir AR langsung tergeletak dan tak sadarkan diri.
Akibat sambaran petir, Abdul harus dirawat di rumah sakit. Meski sambaran petir begitu mengerikan, korban dipastikan selamat dan kini kondisinya membaik.
"Dia sempat dirawat di rumah sakit Koja selama empat hari, saat ini kondisi sudah membaik. Luka bakar di bagian tangan sebelah kiri," jelas Alex.
Alex menyebut bahwa dirawat selama 4 hari di RS Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara. Kini, Slamet sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar