“Artinya ada tindakan kesengajaan dari dia untuk menimbulkan hal-hal yang tidak kondusif di Lumajang,” papar dia.
Selain itu, yang memprihatinkan, peristiwa itu terjadi di saat masyarakat terdampak bencana erupsi dalam proses pemulihan.
Seharusnya, kata dia, warga dalam video tersebut lebih bijak dalam bertindak dan melihat kondisi masyarakat.
Putri sulung dari Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid turut berkomentar.
"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh."
"Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," tulisnya.
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan aksi pria dalam video tersebut terjadi di kawasan erupsi Gunung Semeru.
Saat ini pihaknya masih memburu pria dalam rekaman video yang menendang sesajen tradisi ruwatan tersebut.
"Kita masih melakukan pencarian terhadap pelakunya. Mohon dukungannya," kata Eka, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang Muhammad Muslim mengecam tindakan pria yang ada di dalam video itu.
Dirinya menyebut bahwa tindakan itu telah mencederai kerukunan beragama yang ada di Lumajang.
Pihaknya segera meminta pihak penyuluh agama Kemenag Kabupaten Lumajang untuk mengecek kejadian tersebut untuk memastikan detail kejadiannya.
“Kalau itu betul di Lumajang, saya sangat menyesalkan peristiwa itu,” tegasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar