Adapun orang tua korban yang tak terima telah melaporkan kejadian ini ke Polres Buton.
Saat ini, Polres Kendari sedang melakukan penyelidikan, penyidik akan memanggil pihak yang terkait kejadian itu.
"Lalu kita tentukan unsur pidananya.
Tapi kita harapkan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan menjadi pembelajaran untuk semuanya," ungkap AKBP Gunarko.
Sementara itu perwalian guru SDN 50 Buton, Musrianto membenarkan bahwa ibu guru berinisial MW telah menghukum para siswa secara tak manusiawi.
“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.
Lebih lanjut Musrianto menegaskan, sampah yang diambil belum terkontaminasi dengan sampah lain.
“Hanya digarisbawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack, dan itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian di atas,” ujar dia.
Dilansir dari Tribunnews.com, adapun salah satu korban berinisial DS memberikan kesaksiannya.
“Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami.
Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” ujar salah satu siswa berinisial DS, saat ditemui di rumahnya di dampingi orangtua, Rabu (26/1/2022).
Ia sampai merasa trauma pergi ke sekolah imbas kejadian tersebut.
“Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. Ada 16 orang dikasih makan.
Suruh kasih masuk dalam mulut,” kata DS.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Sultra |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar