GridPop.ID - Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di kebun binatang di kawasan Taskent, Uzbekistan.
Bagaimana tidak, seorang ibu mendadak melemparkan putrinya ke dalam kandang beruang.
Melansir TribunnewsBogor.com, diungkapkan kejadian tersebut merupakan kejadian yang cukup mengerikan di Uzbekistan.
Bocah yang berusia 3 tahun mengalami trauma berat akibat ulah ibunya yang mengerikan.
Diduga wanita tersebut berencana untuk membunuh putrinya hingga akhirnya nekat melemparkan anaknya ke dalam kandang beruang.
Seorang juru bicara kebun binatang yang menyaksikan kejadian mengerikan itu pun menuturkan kesaksiannya.
“Seorang wanita muda melemparkan seorang gadis kecil ke dalam kandang beruang coklat, di depan semua pengunjung.
“Benar-benar tidak jelas apa motifnya. Baik pengunjung dan staf kebun binatang berusaha menghentikannya, tetapi gagal."
Melihat hal tersebut para staf pun panik dan takut dengan reaksi beruang yang diketahui bernama Zuzu.
“Zuzu, Beruang Coklat Kaukasia jantan, sedang memperhatikan wanita yang melemparkan si kecil ke atas pagar besi.
Lanjut ia menceritakan, Zuzu itu sempat mendekati anak tersebut dan mengendusnya selama beberapa detik sebelum akhirnya menjauh dari bocah tersebut.
“Dia jatuh ke parit di bawah pagar. "Zuzu perlahan turun ke parit, berjalan ke arah gadis itu, mengendusnya - dan berjalan kembali."
Para petugas yang melihat aksi Zuzu pun segera melakukan tindakan penyelamatan. Dengan sigap merekka segera membuka ruang kerangkeng dan membawa Zuzu masuk kembali ke dalam kandangnya.
Setelahnya, enam orang staf berlari ke dalam menggendong bocah yang sudah tak sadarkan diri.
Pasca diperiksa, bocah tiga tahun itu mengalami cedera kepala dan luka akibat jatuh.
Sedangkan ibunya terancam dihukum dengan tuntutan 15 tahun penjara.
Kasus serupa pun pernah terjadi di Tanah Air, tepatnya di daerah Penjaringan, Jakarta Utara pada 29 Juli 2019 silam.
Diberitakan Kompas.com, diungkapkan seorang ibu tega membuang anaknya.
Diketahui, bayi laki-laki tersebut memiliki kondisi kesehatan kurang baik, yakni sulit buang air kecil.
Akibatnya, bayi itu sering menangis karena kesakitan dan membuat ibunya kerap mengalami sakit kepala.
Tidak hanya itu, sang bayi juga sudah dirujuk ke puskesmas untuk penanganan medis, tapi karena keterbatasan masalah ekonomi membuat bayi tersebut harus mengalami nasib ditinggal oleh ibunya.
Menyikapi fenomena itu, psikolog asal Solo, Hening Widyastuti mengungkapkan bahwa kasus ibu yang membuang anak dapat ditinjau dari faktor ekonomi dan psikologis.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Susu Beruang Bear Brand Diserbu karena Dianggap Cegah Covid, Faktanya Bikin Kaget!
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar