Tim medis di lokasi juga bersiap untuk merawat bocah itu.
Sebuah helikopter pun tiba di lokasi untuk membawanya ke rumah sakit setelah Rayan dikeluarkan dari sumur.
Ribuan orang menonton rekaman penyelamatan di media sosial, dan banyak warga berkumpul di tempat kejadian.
Mereka menyanyikan lagu religi, memanjatkan doa, bahkan ada yang berkemah di lokasi.
Dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, operasi penyelamatan Rayan dimulai pada Selasa (1/2/2022) malam.
Campuran tanah berbatu dan berpasir membuat tim penyelamat menilai membuka lubang sumur yang sempit terlalu berbahaya.
Buldoser akhirnya digunakan untuk menggali parit besar di sebelah sumur. Tim penyelamat kemudian menggali secara horizontal untuk menemukan Rayan.
Beberapa bekerja sampai malam menggunakan lampu sorot yang kuat.
Rekaman pada Kamis (3/2/2022) dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan Rayan masih hidup dan sadar, tetapi tidak ada pembaruan tentang kondisinya sejak itu.
Tim penyelamat akhirnya membawa bocah itu keluar dari sumur pada Sabtu (5/2/2022) malam, tetapi kembali tidak ada kabar lagi tentang kondisi Rayan.
Dikutip oleh Tribunnews.com dari BBC pada Minggu (6/2/2022), beberapa menit kemudian muncul pengumuman bahwa Rayan meninggal dunia.
Para warganet di Twitter pun mulai memberikan penghormatan dan mengungkapkan kesedihan menggunakan tagar #SaveRayan, sama seperti saat mendoakan keselamatannya.
"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak itu, Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orangtua bocah laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," demikian pernyataan dari istana kerajaan.
Raja telah menyatakan belasungkawa terdalam dan belas kasih yang tulus, tambahnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar