Selama dua hari sejak kejadian, AS diduga kebingungan sampai tidak keluar rumah sama sekali.
Akhirnya, sambung Komarudin, AS memutuskan keluar rumah menuju Bogor untuk bertemu orang tuanya.
Di sana, ia mengakui perbuatannya telah membunuh PS karena cekcok.
Akhirnya, sang paman mengantarkan keponakannya tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota sehari setelahnya.
Hingga saat ini, Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota pun masih meminta keterangan mendalam kepada AS.
Sementara mengutip dari laman kompas.com, peristiwa pembunuhan ini bermula dari pelaku yang mencium bau alkohol dari PS, setibanya sang istri di kontrakan mereka.
Pasangan suami istri itu lalu terlibat dalam cekcok.
AS mulanya hendak meninggalkan kontrakan mereka. Namun, PS memaksa AS agar tidak meninggalkan kontrakan itu.
Cekcok berlanjut hingga PS mencakar AS di bagian dadanya.
"Saat pulang, kondisi mulutnya (PS) bau minuman keras, menurut keterangan dari pelaku. Dari sana lah awal cekcok sehingga terjadi pertengkaran. Korban sempat mencakar pelaku," ucap Komarudin.
Dini hari itu, usai dicakar korban, AS gelap mata dan mencekik istrinya sampai tewas.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunWow |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar