Ketika ditangkap polisi, ART itu tak mengakui bahwa telah membunuh Marjorie, namun, ia mengatakan hanya memukuli dan melukainya.
Dalam persidangan Hanny bersaksi saat melakukan kejahatan terhadap pemiliknya, dia menderita amnesia dan depresi.
Ia juga menyalahkan kondisi kesehatannya yang tidak biasa atas hilangnya kendali yang menyebabkan pembunuhan.
"Saya melihat Marjorie, suara alarm medisnya membuat saya membuka mata dan berdiri, saya tidak tahu apa yang saya lakukan.
Saya hanya melihat Marjorie di depan kulkas dengan banyak darah di tubuhnya. Darah di tangan saya, saya memegang pisau," ujar Hanny.
Awalnya pengadilan memutuskan Hanny dapat didakwa dengan pembunuhan berencana.
Namun, setelah memeriksa kasus ini dengan cermat, ditemukan bahwa pembunuhan ini dilakukan dengan sengaja.
Terkait pernyataan Hanny yang mengaku menderita amnesia dan depresi tidak benar.
ART cantik itu ternyata seorang penjudi, ia sempat kehilangan 430 USD atau Rp 6 juta di mesin slot dalam waktu kurang dari 1 jam di pagi hari kejadian.
Saat itu, rekening banknya hanya 11 USD setara kurang lebih Rp 160 ribu, sehingga hal itulah yang membuatnya marah dan kesal.
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar